Senin, 22 Maret 2010

menangkap-sinyal-hotspot-dengan-wajan.html


Manusia memang selalu menginginkan sesuatu yang lebih dan bila digabungkan dengan hal berbau “Gratis” maka menjadi nikmat. Paling nikmat kalau kita bisa mendapatkan hotspot gratis, wew nyummy. Tapi bila itu kita lakukan dirumah dengan gratis bagaimana ?? Kita bisa internet-an sambil makan, tidur – tiduran, dan kalau mau sambil nungging pun bisa (hal yang tidak bisa kita lakukan di area publik), itu semua menjadi sungguh nyummy Jadi pertanyaannya, bisakah kita berinternet secara gratis dirumah ?? Jawabnya BISA.

Semuanya bisa kita lakukan asal menggunakan hukum Bang NAPI di acara berita kriminal di stasiun TV RCTI. Bukan waspadalah …. waspadalah …. tapi BISA asal ada niat dan kesempatan. Niat disini artinya kita mau bersusah – susah dan garuk kepala (maksudnya mikir dan pakai modal tentunya). Kesempatannya adalah ada area hotspot didekat anda ( ya sekitar 2-3 km dari tempat anda, semakin dekat semakin baik).
Caranya bagaimana ?? Pakai alat penangkap sinyal hotspot ?? Hampir benar. Jawabnya yang paling banyak bertebaran di dunia internet gratis adalah WIRELESS WAJAN. Loh ???? kok wajan ??? Mau masak ?? Bukan, kita bukan mau masak atau mau guyonan saja. Memang alatnya dari wajan. Karena secara teori hotspot – hotspot wireless itu semuanya memakai gelombang radio dalam hal transmisi datanya. Bukanah kita bisa menangkap siaran radio walau dengan kabel yang ditancapkan dipesawat radio. Bukankah kita bisa menangkap siaran televisi dengan hanya menggunakan antena TV yang sebenarnya hanya terbuat dari alumunium. Pernahkan anda lihat ada orang – orang dikampung memakai tutup panci agar siaran TV tambah jernih ? Nah itu dia awal konsep berpikir kita bahwa HOTSPOT WIRELESS itu juga bisa ditangkap alat – alat yang sederhana, hanya tinggal dimodifikasi agar gelombang yang sudah kita tangkap bisa menjadi data kembali yang artinya kita pakai untuk mengakses internet kembali. Bukankah TV dan radio juga seperti itu.
So … sebelumnya, bentuklah kerangka berpikir anda secara sederhana dengan poin – poin berikut sebelum melangkah lebih lanjut untuk membuat dan memakai alat WIRELESS WAJAN.

1. INTERNET GRATIS ini perlu SYARAT.
a. Ada hotspot atau tempat yang menggunakan internet memakai sistem wireless. Sehingga
dari hotspot itulah kita masuk untuk menggunakan internet.

b. Jarak wajan anda dengan hotspot adalah tidak sangat jauh. Kira – kira 1 – 2 km (tambah
jauh anda harus memperbesar diameter wajan dan tambah melemah sinyal gelombangnya,
tambah dekat akan tambah bagus, apalagi hotspotnya disebelah rumah anda (ini sih anda
ndak usah pakai antena wajan).

c. Hotspot yang anda tangkap adalah gratis. Artinya tidak dikunci oleh penyebar hotspot itu,
yang artinya tidak ada gambar gembok di gambar sinyal hotspot di komputer. ( Kalau anda
didaerah hotspot itu saja tidak bisa masuk atau minta password itu namanya tidak gratis,
artinya itu menjadi gratis bila anda bisa menjadi hacker, dan itu artinya cerita lain lagi, nanti
saja saya ceritakan).

d. Hotspot dan wajan anda tidak terhalang bangunan tebal, pepohonan yang rapat. Artinya
tambah bablas tanpa halangan itu sangat baik. ( ingat, siaran TV anda pun akan ada
semutnya bila antena anda terhalang bangunan orang.)

2. Anda tetap perlu MODAL.
a. Disini anda perlu beli alat – alatnya donk. Yang paling mahal adalah WLAN USB.
(sebenarnya didunia itu yang gratis.. tis… itu ndak ada kecuali kentut. Dan tanpa uang
bagaimana bisa bikin alat).

b. Tekad pantang menyerah. Loh ???? ini yang paling penting. Ilmu itu absolut alias pasti dan
WIRELESS WAJAN ini sudah terbukti oleh banyak orang secara teoritis dan prakteknya
bisa. Bila tidak bisa berarti kesalahan ada pada diri anda atau alat yang kurang tepat bukan
pada ilmunya. Sehingga cobalah analisis, tahap mana yang membuat anda gagal.

3. Pelajari dan mengertilah semua tahapannya.
a. Semakin jauh jarak antena dengan komputer anda yang artinya semakin anda
mempertinggi antena maka sinyal dari wajan kekomputer akan melemah atau bahkan
hilang. Sehingga anda perlu alat penguat transmisi sinyal pada kabel. (Ingat, kenapa PLN
menggunakan trafo – trafo penguat tegangan listrik dipinggir jalan, karena arus listrik akan
banyak hilang dalam perjalanan dikabel yang sangat jauh itu)

Oke … kita mulai saja alat – alat yang kita butuhkan. Disini saya bocorkan sedikit harga barangnya sebagai kisaran saja. Mungkin dapat berbeda – beda. Apalagi anda bisa mendapatkannya secara gratis tapi jangan nyolong.

1. High Speed USB WLAN.
Ini alat paling penting. Karena inilah mbah dari otak penangkap sinyal hotspot wireless. Dialah yang mengubah gelombang radio yang ditangkap wajan menjadi data kembali di komputer anda. Harganya sekitar 200rb contoh mereknya adalah D-Link DWL-G122.

2. Wajan.
Ya wajan penggorengan itu. Ukuran diameter minimal 40 cm. Syaratnya adalah alumunium tambah baik, cekungannya tidak terlalu cekung alias dalam, Bulat bunder, dan tidak ada yang make seperti istri, ibu atau tetangga anda. Harganya sekitar 30-50 rb, mereknya, halah masak ndak tau nyari wajan sih ???

3. Pralon 3 inci sepanjang 23 cm.
Tau pralon kan, itu tuh pipa yang buat nyalurin air dari talang air. Carilah yang tipis saja, agar gelombang sinyal dapat mudah diserap.

4. Tutup pralon 3 inci 2 buah.
Ini nantinya buat nutup kedua ujung pralon. Tanya aja ditoko bahan bangunan.

5. Alumunium Foil
Tau kan lembaran alumunium foil yang buat bungkus ikan bakar, ngoven atau dipake nyabu itu loh. Ndak banyak kok pakenya. Beli satu gulungan aja dah lebih dari cukup.

6. Busa atau gabus alias styrofoam.
Yang ini sih nyari aja atau minta. Cuma buat ganjel – ganjel USB WLAN aja nantinya.

7. Kabel USB.
Ini nanti buat sambungan antara USB WLAN yang ada diantena wajan dengan komputer. Cari aja di toko alat sparepart komputer pasti tau dan kedua ujungnya cari yang beda cewe dan cowo, jangan yang sejenis ndak nyambung ntar. Harganya sekitar 20rb.

8. Kabel UTP atau LAN 12 meter.
Ini sebagai pemanjangan dari kabel USB yang kita potong dan sambung dengan kabel UTP ini. Karena kalo kita beli kabel USB jadi itu paling panjangnya 1 meteran. Mana bisa diolor keatap rumah. Kita butuh kabel jenis lain bila anda mau lebih panjang lagi, karena ingat semakin panjang semakin hilang sinyalnya. Harga 3rb permeter.

Alat – alat diatas adalah bahan – bahan basic atau dasar yang harus wajib anda sediakan. Kalo anda mau nambah – nambah bisa saja. Seperti,

1. USB Active Extension Cable
Ini adalah kabel khusus untuk kabel USB yang panjang – panjang, Satu gulungan panjangnya 5 meter. Tiap ujungnya ada chip untuk penguat sinyal. Dengan memakai ini anda tidak perlu pakai kabel USB yang disambung kabel UTP. Anda bisa olor kabelnya sampai maksimal 20 meter. Kabelnya sudah jadi lengkap tinggal colok ke USB WLAN dan komputer, sambung – sambung jadi deh.

2. Klem,Solder, Bor dan kawan – kawan sejenis.
Ini agar wajan wireless yang sudah jadi bisa dikaitkan di penyangga apa saja. Yang lainnya ini sih kreativitas anda sendiri saja. Pada intinya bagaimana caranya wajan anda usahakan tidak gondal gandul kena angin. Dapat berdiri tegak diatap rumah, dan lestari nongkrong berbulan bulan dipanggang matahari.

Oke … sekarang siapkan property diatas tadi, dan kita kerjakan tahapan tahapannya. Sebelumnya siapkan diri anda mengukur dan berhitung.

1. Siapkan wajan anda.
Yang paling penting disini adalah bagaimana kita menentukan titik fokus dari gelombang. Ingat, hukum fisika bahwa gelombang yang datang akan dipantulkan, seperti kita mengumpulkan berkas sinar dengan kaca pembesar untuk membakar kertas. Itulah titik fokus. Rumusnya : 

 



Dimana :
F = jarak dari dasar wajan ke titik fokus.
D = diameter wajan.
C = jarak antara dasar wajan sampai mulut wajan atau kedalaman wajannya.
Sehingga bila contohnya diameter wajan 40 cm dan kedalaman wajan 7 cm maka titik fokusnya adalah 14,28 cm. Ingat – ingat kita bekerja pada bidang teknis yang memerlukan ketelitian. Dua angka dibelakang koma masih sangat sangat berarti.
Catat hasil perhitungan anda, ini nantinya kita gunakan sebagai acuan untuk titik masuk gelombang di paralon. Dimana dibagian titik fokus itu, paralon mulai kita lapisi alumunium foil. Tapi itu urusan berikut. Pokoknya kita siapkan wajan.
Lubangi bagian tengah (usahakan benar – benar tepat ditengah, triknya letakkan kelereng/pelor dalam wajan anda, disanalah titik tengahnya). Bautkan dengan tutup paralon. Ingatlah bahwa titik dasarnya tetap diukur di wajan bukan dari dasar paralon. Kalau perlu wajan anda lubangi sehingga tidak gondal gandul ditiup angin. Ini tidak mengurangi tangkapan gelombang. Kalau mau cantik juga bisa dicat. Bila sudah kita lanjut ke bagian paralon.

2. Mempersiapkan bagian Tabung Sensitif Antena
Ini adalah bagian terpenting dari antena wajan, perlu anda kerjakan dengan teliti dan disinilah nanti kemungkinan kegagalan anda. Bagian ini nanti kita isi dengan USB WLAN. Secara teoritis anda perlu berhitung kembali untuk menentukan dimana persisnya kita harus menentukan letak USB WLAN. Karena gelombang yang dipantulkan wajan, akan dikumpulkan didalam tabung dan ditangkap oleh USB WLAN pada jarak tertentu. Sebagai Tabel Pembanding anda bisa memakai tabel berikut.

D (mm)
L (mm)
76
96.177
77
86.819
78
79.989
79
74.738
80
70.551
81
67.117
82
64.243
83
61.794
84
59.679
85
57.832
86
56.202
87
54.752
88
53.453
89
52.281
90
51.219
91
50.25
92
49.364
93
48.549
94
47.797
95
47.101
96
46.455
97
45.853
98
45.292
99
44.76

Dimana :
D = diameter tabung paralon (dimana diameter paralon kita adalah 3 inci = 90mm)
L = jarak antara tutup tabung pralon diatas dengan penempatan USB WLAN.

Sehingga bila 90mm atau 9 cm, jaraknya 51,219mm utowo 5 centian. Dengan menggunakan perhitungan diatas, lubangi pralonnya dijarak tersebut untuk memasukkan USB WLAN sehingga hanya ujung koneksi USB yang terlihat diluar. Ganjal USB WLAN dengan busa atau gabus, sehingga tepat berdiri tegak lurus didalam tabung dan tidak bergerak lagi. Tutup pralon yang satunya, yang hendak kita tutupkan di tabung pralon, kita lapisi alumunium foil pada bagian dalamnya. Kemudian tutuplah tabung pralon. Sekarang kita melapisi bagian luar tabung pralon dengan alumunium foil. Ingat, bukan semua bagian tabung, hanya 2/3 bagian tabung dari tutup atas, 1/3 bagian bawah tidak ditutup. Berapa panjang bagian dari tutup atas yang kita lapisi alumunium foil ? Ingatlah, panjang titik fokus wajan. Panjang tabung dikurangi panjang titik fokus, hasilnya itulah panjang bagian yang dilapisi alumunium foil.



Ini ada tambahan persyaratan. Ingat bahwa, panjang lapisan alumunium foil minimal 3 kali panjang jarak perletakan USB WLAN. Sehingga bila jarak letak USB WLAN anda 5,1219 cm maka jarak minimal yang dilapisi adalah 15,366 cm. Bila jarak itu kurang dengan jarak titik fokus maka artinya wajan anda terlalu kecil. Makanya itu, wajannya minimal 40 cm dan jangan terlalu dalam cekungannya.
Setelah itu jadikan satu bagian sensitif tabung dengan wajan yang sudah terpasang tutup bagian bawahnya. Sehingga secara lengkap gambar antena wajan wireless ini seperti berikut :



Ingatlah aturan nomer 3 diatas, semakin panjang kabel anda maka resiko hilangnya sinyal dalam perjalanan dari antena ke komputer juga semakin besar. Sehingga ada yang bilang lebih baik untuk amannya anda beli USB active extention cable, apabila anda mengulur kabel lebih dari 10 meter.
Oke … sekarang urusan kabel sudah siap. Lanjut ketahap pencarian sinyal terbaik di komputer.

4. Pencarian Sinyal.
Ingatlah aturan nomer satu bahwa kita harus bebas hambatan atau istilah teknisnya LOS (Line of Sight) benar – benar tidak terhalang untuk kesempurnaan tangkapan sinyal. Maka dari itu masuk akal juga bila orang – orang desa antena Tvnya tinggi – tinggi pakai galah bambu. Gunakan kompas anda untuk benar – benar menentukan arah hotspot dengan benar. Agar anda mengetahui kekuatan sinyal dengan baik. Anda bisa gunakan software pencari sinyal wifi seperti netTumbler atau Vistumbler. Selanjutnya adalah kegigihan anda untuk mencari sinyal terbaik dan bila anda gagal maka merenunglah, bagian mana yang salah. Sekali lagi, Ilmu itu Absolut dan kesalahan adalah pada diri anda dan alat anda, bukan pada ilmunya. Serta ingatlah bahwa antena ini hanya menangkap sinyal dalam jurusan 90⁰ bukan 360⁰ seperti pada wifi Laptop. Sehingga, hotspot dibelakang, kanan dan kiri antena anda tidak akan ikut terlacak. Jadi, anda perlu memutar – mutar antena anda untuk mencari hotspot terbaik bila ada hotspot lebih dari 1 disekeliling rumah anda.


sumber:1.bagus mahardika websiteblog http://www.mahardika-17.co.cc/2009/11/tangkap-sinyal-hotspot-pake-wajan-bolic_3851.html

tegarblogspot.com http://tegarawan12.blogspot.com/2009/12/wajan-bolic-penangkap-sinyal-hotspot.html

http://inkomholic.com/inkom/membuat-wajan-bolic.html

Rabu, 10 Maret 2010

Memahami Pemikiran Max Weber

oleh:danang triono yunif


Diawali oleh esai etika protestan dan semangat kapitalisme, Weber menyebutkan agama adalah salah satu alasan utama perbedaan antara budaya barat dan timur. Ia mengaitkan efek pemikiran agama dalam kegiatan ekonomi, hubungan antara stratifikasi sosial dan pemikiran agama serta pembedaan karakteristik budaya barat. Tujuannya untuk menemukan alasan mengapa budaya barat dan timur berkembang dengan jalur yang berbeda. Weber kemudian menjelaskan temuanya terhadap dampak pemikiran agama puritan (protestan) memiliki pengaruh besar dalam perkembangan sistem ekonomi di Eropa dan Amerika Serikat, namun tentu saja ini ditopang dengan faktor lain diantaranya adalah rasionalitas terhadap upaya ilmiah, menggabungkan pengamatan dengan matematika, ilmu tentang pembelajaran dan yurisprudensi, sistematisasi terhadap administrasi pemerintahan dan usaha ekonomi. Studi agama menurut Weber semata hanyalah meneliti satu emansipasi dari pengaruh magi, yaitu pembebasan dari pesona. Hal ini menjadi sebuah kesimpulan yang dianggapnya sebagai aspek pembeda yang sangat penting dari budaya yang ada di barat.
Max Weber dengan baik mengaitkan antara Etika Protestan dan Semangat Kapitalis (Die Protestan Ethik Under Giest Des Kapitalis). Tesisnya tentang etika protestan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi kapitalis. Ini sangat kontras dengan anggapan bahwa agama tidak dapat menggerakkan semangat kapitalisme. Studi Weber tentang bagaimana kaitan antara doktrin-doktrin agama yang bersifat puritan dengan fakta-fakta sosial terutama dalam perkembangan industri modern telah melahirkan corak dan ragam nilai, dimana nilai itu menjadi tolak ukur bagi perilaku individu.
Karya Weber tentang The Protestan Ethic and Spirit of Capitalism menunjukkan dengan baik keterkaitan doktrin agama dengan semangat kapitalisme. Etika protestan tumbuh subur di Eropa yang dikembangkan seorang yang bernama Calvin, saat itu muncul ajaran yang menyatakan seorang pada intinya sudah ditakdirkan untuk masuk surga atau neraka, untuk mengetahui apakah ia masuk surga atau neraka dapat diukur melalui keberhasilan kerjanya di dunia. Jika seseorang berhasil dalam kerjanya (sukses) maka hampir dapat dipastikan bahwa ia ditakdirkan menjadi penghuni surga, namun jika sebaliknya kalau di dunia ini selalu mengalami kegagalan maka dapat diperkirakan seorang itu ditakdirkan untuk masuk neraka.
Doktrin Protestan yang kemudian melahirkan karya Weber tersebut telah membawa implikasi serius bagi tumbuhnya suatu etos baru dalam komunitas Protestan, etos itu berkaitan langsung dengan semangat untuk bekerja keras guna merebut kehidupan dunia dengan sukses. Ukuran sukses dunia – juga merupakan ukuran bagi sukses di akhirat. Sehingga hal ini mendorong suatu semangat kerja yang tinggi di kalangan pengikut Calvinis. Ukuran sukses dan ukuran gagal bagi individu akan dilihat dengan ukuran yang tampak nyata dalam aktivitas sosial ekonominya. Kegagalan dalam memperoleh kehidupan dunia – akan menjadi ancaman bagi kehidupan akhirat, artinya sukses hidup didunia akan membawa pada masa depan yang baik di akhirat dengan “jaminan” masuk surga, sebaliknya kegagalan yang tentu berhimpitan dengan kemiskinan dan keterbelakangan akan menjadi “jaminan” pula bagi individu itu masuk neraka.
Upaya untuk merebut kehidupan yang indah di dunia dengan “mengumpulkan” harta benda yang banyak (kekayaan) material, tidak hanya menjamin kebahagiaan dunia, tetapi juga sebagai media dalam mengatasi kecemasan. Etika Protestan dimaknai oleh Weber dengan kerja yang luwes, bersemangat, sungguh-sungguh, dan rela melepas imbalan materialnya. Dalam perkembangannya etika Protestan menjadi faktor utama bagi munculnya kapitalisme di Eropa dan ajaran Calvinisme ini menebar ke Amerika Serikat dan berpengaruh sangat kuat disana.
Weber mendefinisikan semangat kapitalisme sebagai bentuk kebiasaan yang sangat mendukung pengejaran rasionalitas terhadap keuntungan ekonomi. Semangat seperti itu telah menjadi kodrat manusia-manusia rasional, artinya pengejaran bagi kepentingan-kepentingan pribadi diutamakan daripada memikirkan kepentingan dan kebutuhan kolektif seperti yang dikehendaki oleh Kar Marx. Islam pun sebenarnya berbicara tentang kaitan antara makna-makna doktrin dengan orientasi hidup yang bersifat rasional. Dalam salah satu ayat disebutkan bahwa setelah menyelesaikan ibadah shalat, diperintahkan untuk bertebaran di muka bumi ini dalam rangka mencari karunia Allah SWT. Namun dalam Islam ada mekanisme penyeimbangan yang digunakan untuk membatasi kepemilikan pribadi dengan kewajiban membayar zakat, infaq dan shadaqah.
Menurut Max Weber bahwa suatu cara hidup yang teradaptasi dengan baik memiliki ciri-ciri khusus kapitalisme yang dapat mendominasi yang lainnya merupakan kenyataan yang real ketika masa-masa awal revolusi industri, ketika Weber hidup, kenyataan-kenyataan itu mejadi sesuatu yang benar-benar nyata dipraktekkan oleh manusia. Hidup harus dimulai di suatu tempat dan bukan dari individu yang terisolasi semata melainkan sebagai suatu cara hidup lazim bagi keseluruhan kelompok manusia.
Kita perlu mengkritik mengenai teorinya Weber tentang etika protestan dan semangat kapitalis ini. Dalam penelusuran sejarah, ternyata setelah Weber mempublikasikan tulisannya mengenai etika protestan justru keadaan ekonomi masyarakat protestan semakin menurun dan disisi lain mayoritas katolik justru sedang bangkit. Ini adalah bola api yang bisa berbalik membakar teorinya Weber sendiri, karna etika protestan dan semangat kapitalis yang menjadi teorinya tidak dapat dijadikan ramalan masa depan.
Selain membicarakan tentang kaitan antara Protestan dan Kapitalisme, Weber juga membicarakan tentang agama Tiongkok yakni Konfusionisme dan Taoisme, perhatian Weber pada agama ini tampaknya menunjukkan besarnya perhatian Weber atas kenyataan-kenyataan sosial dalam kehidupan manusia. Dalam tulisan-tulisannya yang lain, Weber juga sempat membicarakan masalah-masalah Islam. Hadirnya tulisan tentang Konfusionisme dan Taoisme dalam karya Weber ini dapat dipandang sebagai perbandingan antara makna agama di Barat dan di Timur. Ia banyak menganalisa tentang masyarakat agama, tentu saja dengan analisa yang rasional dan handal serta sama sekali tidak ada maksud untuk mendiskriminasikan agama tertentu. Agama Tiongkok; Konfusianisme dan Taonisme merupakan karya terbesar kedua dari Weber dalam sosiologi tentang agama.
Weber memusatkan perhatiannya pada unsur-unsur dari masyarakat Tiongkok yang mempunyai perbedaan jauh dengan budaya yang ada di bagian barat bumi (Eropa) yang dikontraskan dengan Puritanisme. Weber berusaha mencari jawaban “mengapa kapitalisme tidak berkembang di Tiongkok?” dalam rangka memperoleh jawaban atas pertanyaan sederhana diatas, Webar melakukan studi pustaka atas eksistensi masyarakat tiongkok. Bagaiman eksistensi itu dipahami Weber dalam rangka menuntaskan apa yang menjadi kegelisahan empiriknya, maka yang dilakukana adalah memahami sejarah kehidupannya,
Dalam berbagai dokumen yang diteliti oleh Weber, bahwa masyarakat Tiongkok memiliki akar yang kuat dengan kehidupan nenek-moyang mereka sejak tahun 200 SM,
Tiongkok pada saat itu merupakan tempat tinggal para pemimpin kekaisaran yang membentuk benteng-benteng di kota-kota Tiongkok, disitu juga merupakan pusat perdagangan, namun sayangnya mereka tidak mendapatkan otonomi politik, ditambah warganya yang tidak mempunyai hak-hak khusus, hal ini disebabkan oleh kekuatan jalinan-jalinan kekerabatan yang muncul akibat keyakinan keagamaan terhadap roh-roh leluhur. Hal lainnya adalah gilda-gilda yang bersaing merebutkan perkenan kaisar. Sebagai imbasnya warga kota-kota Tiongkok tidak pernah menjadi suatu kelas setatus terpisah. Namun jika kita cermati dinegara beragamakan Taoisme dan Konfucuisme kini mampu berkembang dan banyak kapitalis dimana-mana mungkin hal itu sudah tidak relevan lagi dengan fakta sosial saat ini.
Pada bagian awal buku ini weber menuliskan tentang politik dan kekuasaan, ada berbagai hal yang menarik untuk diulas bagi banyak teoritik sosial. Tentang Negara Weber mendifinisikan negara sebagai sebuah lembaga yang memiliki monopoli dalam penggunaan kekuatan fisik secara sah, definisi ini menjadi sangat berharga karna sumbangsihnya dalam studi tentang ilmu politik barat modern. Pada bagian satu buku ini diterangkan tentang adanya tiga justifikasi batiniah yang menjadi legitimasi dasar bagi dominasi. Legitimasi dasar bagi dominasi ini yang pertama ialah otoritas atas masa lalu abadi atau sering disebut sebagai dominasi tradisional, karma disini ada otoritas atas adat istiadat yang dikeramatkan. Otoritas seperti ini dipakai patriach dan penguasa patrimonial dimasa lalu, salah satunya adalah adat yang mengangkat seorang pemimpin atas dasar darah keturunan atau dari suku tertentu. Yang kedua merupakan otoritas kharismatik diantaranya; ketaatan personal absolut dan keyakinan personal pada wahyu, heroisme, atau bisa juga kualitas lain yang istimewa dari kepemimpinan individual. Sebagai contohnya seperti yang diperaktikan seorang Nabi, pangliama perang terpilih, atau pemimpin-pemimpin politik yang memang mempunyai sebuah kharisma. Yang ketiga merupakan dominasi karma legalitas, dominasi ini didasari oleh sebuah hukum yang memang sudah terbentuk. Legalitas ini timbul karena keyakinan pada keabsahan statula legal dan komnpetensi fungsional yang beralas pranata yang dibuat secara rasional. Contohnya pemimpin yang dipilih secara demokratis melalui pemilu yang berdasarkan undang-undang yang berlaku seperti halnya Negara kita dan Negara-negara lain yang demokratis.
Ada yang perlu dikritik dalam karya Weber mengenai perkembangan rasionalisasi hukum, menurutnya perkembangan hukum diawali pewahyuan ala kharismatik, tahapan ini merupakan penciptaan hukum dari ketiadaan hukum sama sekali. Tahapan ini ditandai dengan mode bersifat kharimatik. Tahapan yang kedua menurut Weber adalah penciptaan hukum secara empiris, pengadaan hukum empiris ini tercipta melalui proses teknis yang merupakann kreatifitas manusia itu sendiri, tahapan kedua ini ditandai dengan metodenya yang bersifat empirical. Selanjutnya adalah tahapan imposition atau pembebanan hukum oleh kekuatan-kekuatan sekuler, dan yang terakhir merupakan tahapan profesional, artinya hukum yang dibuat oleh orang-orang yang benar-benar mempunyai kemampuan didalamnya karna mereka mendapatkan pendidikian formal dengan metode ilmiah dan logis formal. Kesimpulanya Weber melihat masyarakat selalu akan berkembang dari kharismatik tradisional menuju tahapan-tahapan yang sudah ditentukan diatas. Tapi jika kita melihat berbagai perkembangan hukum, proses itu tak berjalan linier menaiki tangga secara berurutan, justru perubahannya bisa saja terjadi secara gradual atau acak. Hal ini bisa ditemukan pada kondisi masyarakat yang mengalami revolusi. Ditengah-tengah dunia modern kita masih menemukan fakta banyaknya masyarakat tradisional yang begitu kesulitan dalam menyesuaikan hukum yang mengikatnya oleh hukum formal yang diciptakan negara, ini mengakibatkan kementalan antara kualitas hukum dan kualitas masyarakat, alasannya adanya masyarakat yang tak bisa mencerna hukum sehingga terjadi pemboikotan secara tidak langsung.
Ada kasus yang lebih menarik dikaitkan dengan perkembangan hukum manusia saat ini, contoh beberapa negara yang menggunakan syariat Islam, tentu saja bisa merupakan penolakan mentah-mentah atas teorinya Weber. Apa yang disebut sebagai hukum tuhan yang berpedoman pada wahyu dari teks-teks suatu kitab suci masih berlaku sepanjang zaman yang dijadikan hukum manusia saat ini. Tentu tidak serta merta dapat dikatakan ketinggalan, karna berada pada tahap satu dari perkembangan manusia yang diungkapkan Weber sebelunya, justru kharismatik tradisional mapu melampaui hukum manusia profesiaonal sekalipun.
Buku ini bisa di ibaratkan pohon yang memiliki beberapa tandan buah, beberapa tandan dari buku yang berkafer biru ini diantaranya mengulas tentang agama, kekuasaan, ilmu pengetahuan dan politik. Pada bagian yang kedua dalam buku ini merupakan esai tentang kekuasaan, didalamnya ada banyak sekali pembahasan diantaranya mengenai struktur kekuasaan, mengenai kelas social, status dan partai, juga birokrasi.
Weber selain dari salah satu pendiri ilmu sosiologi juga merupakan pendiri administrasi Negara modern, dalam karyanya weber banyak menulis tentang ekonomi dan pemerintahan. Kaitannya dengan birokrasi weber mengutarakan banyak hal termasuk didalamnya tentang karakteristik sebuah birokrasi. Ada beberapa karakteristik sebuah birokrasi yang merupakan kepiawaian modern yang berfungsi secara spesifik diantaranya : adanya prinsip area yurisdiksional yang sudah ditetapkan dan resmi, adanya prinsip-prinsip hirarki jabatan dan tingkat-tingkat kewenangan, manajemen yang yang didasarkan pada dokumen-dokumen tertulis juga adanya menejemen yang benar-benar terspesialisai. Pada bagian yang tak kalah pentingnya, Weber mengulas bagaimana pemangkuan jabatan itu merupakan sebuah panggilan. Hingga pada sebuah kesimpulan Weber melihat birokrasi sebagai contoh klasik rasionalisasi.
Cukup banyak yang bisa ditemukan dari ide-ide cemerlang Max Weber mengenai birokrasi, sehingga saya pikir ini adalah PR bagi pembaca untuk dapat menghatamkan tulisan dalam buku yang penuh makna ini. Bagian ini memang merupakan acuan mengapa Weber dikatakan sebagai salah satu pendiri adanya administrasi modern.
Buku ini merupakan jendela melihat masa lalu untuk memahami kerangka teoritik Weber. Ia tak kalahnya dengan hantu tua Karl Marx bahkan ia menjadi salah seorang yang membalikan perspektif teoritik Marx. Diantaranya ketika Weber mengatakan pada suatu kesimpulan bahwa faktor material bukanlah satu-satunya faktor yang dapat mempengaruhi gagasan, namun sebaliknya gagasan itu sendiri mempengaruhi struktur material. Weber juga mencoba melengkapi kekurangan dari marx terbukti didalam karyanya mengenai stratifikasi dimana stratifikasi sosial diperluas hingga mencakup stratifikasi berdasarkan prestis, status atau kekuasaan. Pada dasarnya karya Weber lebih menekankan tentang proses rasionalisasi yang selalu mendasari semua teoritiknya.
Isi buku yang diterbitkan oleh pustaka pelajar ini mempunayai bobot nutrisi kaya teori, namun tingkat kesulitan dalam memahami bagaimana inti permasalahannya menjadi kendala utama dalam menguasai teori dalam buku ini. Masalah seperti ini memang sering kita temui ketika membaca karya-kaya terjemahan asing. Banyak para tokoh yang menjelaskan teori weber ini dalam bahasa yang sangat sderhana sehingga mudah untuk dipahami, Weber merupakan penulis yang paling buruk dibandingkan dengan tokoh sosiologi lain dalam menjelaskan ide gagasannya, makanya banyak kalangan begitu kesulitan menangkap pemikiran Weber sehingga lebih memilih buku yang sudah dianalisa oleh tokoh lain sesudah Weber. Namun dibalik itu semua Weber mempunyai ide yang cemerlang, ia mempunyai pemikiran yang hebat yang bisa ditemukan dalam buku ini. Kerumitan dalam memahami buku sosiologiMax Weber ini dapat diatasi dengan kesungguhan mempelajarinya.
Buku ini seperti sebuah sumur yang dalam, dengan air sebagai gambaran dari teorinya yang tak pernah kering sepanjang masa. Gagasan Max Weber seakan tak pernah surut menghadapi musim silih berganti, ditengah-tengah bayak teoritis baru bermunculan justru ia dapat berjasa dalam perkembangan sosiologi sepanjang zaman.
Menurut hemat penulis, buku ini sangat penting dibaca oleh Dosen, Mahasiswa, pemerhati masalah-masalah agama, politik, birokrasi dan siapa saja yang memiliki perhatian pada dunia ilmu. Buku ini tidak hanya menjadi “wajib’ dibaca oleh ilmuan-ilmuan sosial, melainkan mereka yang concern pada masalah-masalah agama dan politik.
[1]Saripuddin.blogspot.com
[2]sarip hasan

pemikiran KARL MARX (1818 - 1883)


Karl Marx, pelopor utama gagasan "sosialisme ilmiah" dilahirkan tahun 1818 di kota Trier, Jerman, Ayahnya ahli hukum dan di umur tujuh belas tahun Karl masuk Universitas Bonn,juga belajar hukum. Belakangan dia pindah ke Universitas Berlin dan kemudian dapat gelar Doktor dalam ilmu filsafat dari Universitas Jena.
Entah karena lebih tertarik, Marx menceburkan diri ke dunia jurnalistik dan sebentar menjadi redaktur Rheinische Zeitung di Cologne. Tapi, pandangan politiknya yang radikal menyeretnya ke dalam rupa-rupa kesulitan dan memaksanya pindah ke Paris. Di situlah dia mula pertama bertemu dengan Friederich Engels. Tali persahabatan dan persamaan pandangan politik mengikat kedua orang ini selaku dwi tunggal hingga akhir hayatnya.
Marx tak bisa lama tinggal di Paris dan segera ditendang dari sana dan mesti menjinjing koper pindah ke Brussel. Di kota inilah, tahun 1847 dia pertama kali menerbitkan buah pikirannya yang penting dan besar The poverty of philosophy (Kemiskinan filsafat). Tahun berikutnya bersama bergandeng tangan dengan Friederich Engels mereka menerbitkan Communist Manifesto, buku yang akhirnya menjadi bacaan dunia. Pada tahun itu juga Marx kembali ke Cologne untuk kemudian diusir lagi dari sana hanya selang beberapa bulan. Sehabis terusir sana terusir sini, akhirnya Marx menyeberang Selat Canal dan menetap di London hingga akhir hayatnya.
Meskipun ada hanya sedikit uang di koceknya berkat pekerjaan jurnalistik, Marx menghabiskan sejumlah besar waktunya di London melakukan penyelidikan dan menulis buku-buku tentang politik dan ekonomi. (Di tahun-tahun itu Marx dan familinya dapat bantuan ongkos hidup dari Friederich Engels kawan karibnya). Jilid pertama Das Kapital, karya ilmiah Marx terpenting terbit di tahun 1867. Tatkala Marx meninggal di tahun 1883, kedua jilid sambungannya belum sepenuhnya rampung. Kedua jilid sambungannya itu disusun dan diterbitkan oIeh Engels berpegang pada catatan-catatan dan naskah yang ditinggalkan Marx.
Karya tulisan Marx merumuskan dasar teoritis Komunisme. Ditilik dari perkembangan luarbiasa gerakan ini di abad ke-20, sangat layaklah kalau dia mendapat tempat dalam urutan tinggi buku ini. Masalahnya, seberapa tinggi?
Faktor utama bagi keputusan ini adalah perhitungan arti penting Komunis jangka panjang dalam sejarah. Sejak tumbuhnya Komunisme sebagai bagian tak terpisahkan dari sejarah masa kini, terasa sedikit sulit menentukan dengan cermat perspektif masa depannya. Kendati tak seorang pun sanggup memastikan seberapa jauh Komunisme bisa berkembang dan berapa lama ideologi ini bisa bertahan, yang sudah pasti dia merupakan ideologi kuat dan tangguh serta berakar kuat menghunjam ke bumi, dan sudah bisa dipastikan punya pengaruh besar di dunia untuk paling sedikit beberapa abad mendatang.
Pada saat kini, sekitar seabad sesudah kematian Marx, jumlah manusia yang sedikitnya terpengaruh oleh Marxisme sudah mendekati angka 1,3 milyar banyaknya. Jumlah penganut ini lebih besar dari jumlah penganut ideologi mana pun sepanjang sejarah manusia. Bukan sekedar jumlahnya yang mutlak, melainkan juga sebagai kelompok dari keseluruhan penduduk dunia. Ini mengakibatkan kaum Komunis, dan juga sebagian yang bukan Komunis, percaya bahwa di masa depan tidak bisa tidak Marxisme akan merebut kemenangan di seluruh dunia. Namun, adalah sukar untuk memantapkan kebenarannya dengan keyakinan yang tak bergoyah. Telah banyak contoh-contoh ideologi yang tampaknya sangat punya pengaruh penting pada jamannya tapi pada akhirnya melayu dan sirna. (Agama yang didirikan oleh Mani bisa dijadikan misal yang menarik). Jika kita surut ke tahun 1900, akan tampak jelas bahwa demokrasi konstitusional merupakan arus yang akan jadi anutan masa depan. Berpegang pada harapan, tampaknya memang begitu, tapi sekarang tak ada lagi orang yang yakin segalanya sudah terjadi sebagaimana bayangan semula.
Sekarang menyangkut Komunisme. Taruhlah seseorang percaya sangat dan tahu persis betapa hebatnya pengaruh Komunis di dunia saat ini dan di dunia masa depan, orang toh masih mempertanyakan arti penting Karl Marx di dalam gerakan Komunis. Politik pemerintah Uni Soviet sekarang kelihatannya tidak terawasi oleh karya-karya Marx yang menulis dasar-dasar pikiran seperti dialektika gaya Hegel dan tentang teori "nilai lebih." Teori-teori itu kelihatan kecil pengaruhnya dalam praktek perputaran roda politik pemerintah Uni Soviet, baik politik dalam maupun luar negerinya.
Komunisme masa kini menitikberatkan empat ide: (1) Sekelumit kecil orang kaya hidup dalam kemewahan yang berlimpah, sedangkan kaum pekerja yang teramat banyak jumlahnya hidup bergelimang papa sengsara. (2) Cara untuk merombak ketidakadilan ini adalah dengan jalan melaksanakan sistem sosialis, yaitu sistem di mana alat produksi dikuasai negara dan bukannya oleh pribadi swasta. (3) Pada umumnya, satu-satunya jalan paling praktis untuk melaksanakan sistem sosialis ini adalah lewat revolusi kekerasan. (4) Untuk menjaga kelanggengan sistem sosialis harus diatur oleh kediktatoran partai Komunis dalam jangka waktu yang memadai.
Tiga dari ide pertama sudah dicetuskan dengan jelas sebelum Marx. Sedangkan ide keempat berasal dari gagasan Marx mengenai "diktatur proletariat." Sementara itu, lamanya masa berlaku kediktatoran Soviet sekarang lebih merupakan hasil dari langkah-langkah Lenin dan Stalin daripada gagasan tulisan Marx. Hal ini tampaknya menimbulkan anggapan bahwa pengaruh Marx dalam Komunisme lebih kecil dari kenyataan yang sebenarnya, dan penghargaan orang terhadap tulisan-tulisannya lebih menyerupai sekedar etalasi untuk membenarkan sifat "keilmiahan" daripada ide dan politik yang sudah terlaksana dan diterima.
Sementara boleh jadi ada benarnya juga anggapan itu, namun tampaknya kelewat berlebihan. Lenin misalnya, tidak sekedar menganggap dirinya mengikuti ajaran-ajaran Marx, tapi dia betul-betul membacanya, menghayatinya, dan menerimanya. Dia yakin betul jalan yang dilimpahkannya persis di atas rel yang dibentangkan Marx. Begitu juga terjadi pada diri Mao Tse Tung dan pemuka-pemuka Komunis lain. Memang benar, ide-ide Marx mungkin sudah disalah-artikan dan ditafsirkan lain, tapi hal semacam ini juga berlaku pada ajaran Yesus atau Buddha atau Islam. Andaikata semua politik dasar pemerintah Tiongkok maupun Uni Soviet bertolak langsung dari hasil karya tulisan Marx, dia akan peroleh tingkat urutan lebih tinggi dalam daftar buku ini.
Mungkin bisa diperdebatkan bahwa Lenin, politikus praktis yang sesungguhnya mendirikan negara Komunis, memegang saham besar dalam hal membangun Komunisme sebagai suatu ideologi yang begitu besar pengaruhnya di dunia. Pendapat ini masuk akal. Lenin benar-benar seorang tokoh penting. Tapi, menurut hemat saya, tulisan-tulisan Marx yang begitu hebat pengaruhnya terhadap jalan pikiran bukan saja Lenin tapi juga pemuka-pemuka Komunis lain, jelas punya kedudukan lebih penting.
Juga ada peluang untuk diperdebatkan apakah penghargaan atas terumusnya Marxisme tidak harus dibagi antara Karl Marx dan Friederich Engels. Mereka berdua menulis "Manifesto Komunis" dan Engels jelas punya pengaruh mendalam terhadap penyelesaian final Das Kapital. Meskipun masing-masing menulis buku atas namanya sendiri-sendiri tapi kerjasama intelektual mereka begitu intimnya sehingga hasil keseluruhan dapat dianggap sebagai suatu karya bersama. Memang, Marx dan Engels diperlakukan sebagai satu kesatuan dalam buku ini walaupun yang dicantumkan cuma nama Marx karena (saya pikir saya benar) dia dianggap partner yang dominan dalam arti luas.
Akhirnya, sering dituding orang bahwa teori Marxis di bidang ekonomi sangatlah buruk dan banyak keliru. Tentu saja, banyak dugaan-dugaan tertentu Marx terbukti meleset. Misalnya, Marx meramalkan bahwa dalam negeri-negeri kapitalis kaum buruh akan semakin melarat dalam perjalanan sang waktu. Jelas, ramalan ini tidak terbukti. Marx juga memperhitungkan bahwa kaum menengah akan disapu dan sebagian besar orang-orangnya akan masuk ke dalam golongan proletar dan hanya sedikit yang bisa bangkit dan masuk dalam kelas kapitalis. Ini pun jelas tak pernah terbukti. Marx juga tampaknya percaya, meningkatnya mekanisasi akan mengurangi keuntungan kaum kapitalis, kepercayaan yang bukan saja salah tapi sekaligus juga tampak tolol. Tapi, terlepas apakah teori ekonominya benar atau salah, semua itu tidak ada sangkut-pautnya dengan pengaruh Marx. Arti penting seorang filosof terletak bukan pada kebenaran pendapatnya tapi terletak pada masalah apakah buah pikirannya telah menggerakkan orang untuk bertindak atau tidak. Diukur dari sudut ini, tak perlu diragukan lagi Karl Marx punya arti penting yang luarbiasa hebatnya.
Perkembangan filsafat saat ini tidak dapat dipungkiri. Berawal dari filosof beraliran klasik seperti Socrates, Aristoteles, Hipokrates, dan filosof yang beraliran ilmu alam menyebabkan munculnya para filosofis yang mengkaji ilmu sosial. Karl Marx sosok manusia yang tempramennya tidak mau diatur, jorok, dan acak-acakan. Tempramennya itu tidak dapat hilang dan terbawa hingga dewasa. Munculnya ia telah melahirkan beberapa tokoh filosof yang beraliran sosialisme. Bahkan teorinya di bidang sosial dan politik telah mendapat respon oleh pemikir lainnya. 
Tidak disadari hadirnya Karl Marx menimbulkan ajaran-ajaran seperti Komunisme, Marxisme dan Leninisme yang berdampak di Indonesia. Pelarangan ajaran komunisme, marxisme, dan leninisme seperti peristiwa berdarah 1965 di seluruh Indonesia, menumpahkan banyak darah, air mata, dan kepedihan. Ada banyak anak yang kehilangan ibu, isteri kehilangan suami, bapak kehilangan puteri dan seterusnya, karena “dipertautkan” dengan segala sesuatu yang “dipersangkakan” sebagai marxisme, leninisme atau komunisme tersebut.
Pelarangan itu, jika direnungkan, juga telah membawa dampak dalam pergerakan sosial. Dengan pudarnya kelompok sosial yang mendasarkan teori sosialnya pada marxisme, kalangan islam, nasionalis dan berbagai kelompok lain, kehilangan mitra dialog yang tajam dalam memikirkan ideologi dan berbagai perubahan sosial yang dicita-citakan, misalnya yang menyala pada dasawarsa sebelum dan sesudah kemerdekaan. Kini, pemikiran sosial tampak terasa tumpul dan kering.
Istilah marxisme sendiri yang tertulis di buku ini sebutan bagi pembakuan ajaran Karl Marx yang dilakukan oleh Friedrich Engels dan Karl Kautsky. Dalam pembakuan itu, terjadi penyedehanaan-penyederhanaan terhadap pemikiran Karl Marx yang sebenarnya sangat ruwet, agar sesuai dengan ideologi perjuangan kaum buruh. Baik ajaran komunisme atau “Marxisme-Leninisme” dan Marxisme yang dirumuskan Engels dan Kautsky, oleh banyak pengamat dianggap menyimpang dari apa yang dimaksudkan Marx sendiri. Bahkan Marx sendii berucap “Yang saya tahu, saya bukan Marxis”.
Jiwa revolusioner Marx dan ketidakmampuan melihat penderitaan manusia melahirkan sebuah peryataan pada hakikatnya yang membuat manusia menjadi homohumanis adalah kerja. Dengan bekerja manusia mencapai kenyataan sepenuh-penuhnya dan dalam aktivitas bekerja pula manusia mengadakan diri tidak seperti dalam keadaan kesadaran secara intelektual, melainkan secara berkarya senyatanya, sehingga ia memandang dirinya sendiri dalam dunia yang diciptakan sendiri. Marx mencitrakan manusia ke dalam posisi emansipatoris, hal demikian berarti ia menghilangkan segala sesuatu yang menghalang-halangi manusia secara positif menghumanisasikan manusia. Untuk mencapai kodratnya sebagai makhluk tertinggi maka kondisi objektif dari keadaan materi manusia harus tetap menjadi faktor dominan berhadapan dengan kesadaran.
Pemikiran Karl Marx yaitu filsafat materialisme memperlihatkan adanya keterhubungan dengan dengan materialisme lama. Sumbangan yang diberikan Karl Marx adalah, materialismenya mengarah kepada keterlibatan manusia sebagai subjek kesadaran. Marx berhasil mengatasi materialisme dualistis yang disebutnya vulgar serta materialisme mekanistis abad 18, namun tesis Marx menjadi berat sebelah ketika mereduksikan seluruh ketergantungan manusia pada alam materi.
Karl Marx berfilsafat materialisme dialektis berawal dari tesis dan ia berusaha menjelaskan tentang perbedaan-perbedaan kuantitas benda akan melahirkan sebuah perbedaan-perbedaan ke tingkat kualitas. Tesis yang ditulis Karl Marx mengungkapkan pula bahwa ide hanyalah fungsi dari materi yang kompleks, fungsi ini mendapatkan tempatnya dalam kehidupan sosial manusia. Karena diacu sebuah tesis dasar bahwa kehadian manusia tidak ditentukan oleh kesadarannya, tetapi lebih ditentukan oleh percaturannya dalam pengalaman material. Disinilah faktor pentingnya hubungan antara manusia dan alam yang diungkapkan Marx dalam karya ini.
Buku ini mengajak berpikir secara filosofis ala Karl Marx, yang didalamnya terdapat Filsafat Materialisme Dialektis maupun Materialisme Historis yang senantiasa menekankan faktor manusia. Panggilan dan renungan humanisme yang terdapat pada buku ini menjadi bopeng ketika penyadaran etis yang dianjurkan harus diselesaikan lewat cara-cara revolusi dan kekerasan, yakni pertentangan yang justru merusak citra kemanusiaan. Dan perlu dicatat buku ini menjadi pengantar kepada pemikiran Karl Marx yang lebih luas.



DIPOSTING OLEH:danang triono yunif