Senin, 22 Februari 2010

Pengantar Geologi (materi 4)


GEOLOGI SEJARAH

Geologi sejarah merupakan salah satu cabang geologi yang mempelajari sejarah terjadinya bumi dan peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi. Tidak di ketahui dengan pasti berapa juta tahun yang lalu bumi ini “dilahirkan”, demikian juga kapan kulit bumi ini terbentuk.
Untuk memperkirakan hal tersebut dengan didasarkan pada Ilmu pengetahuan dan bertitiktolak dari gejala-gejala geologi yang terekam pada kulit bumi yang berhasil diamati, maka di coba disusun skala waktu geologi.
Pembagian kurun dipelajari berdasarkan sisa-sisa kehidupan purba yang telah membatu yang di sebut fosil atau didasarkan atas adanya perkembangan kehidupan yang nyata.
A. Skala Waktu Geologi
a. Masa Arkeozoikum
Arkeozoikum dapat diartikan sebagai masa tanpa kehidupan. Bumi digambarkan masih dalam keadaan cair pijar dan membara dengan suhu yang sangat tinggi.
Menurut Soewarno Darsoprajitno (1997 : 3), sekitar satu milyard tahun yang lalu, bumi mulai membentuk kerak, dan beberapa ratus juta tahun kemudian suhu bumi mulai menyusut dan seluruh permukaaan bumi sudah membeku. Keadaan ini disusul pula oleh penyusutan suhu gas yang meliputi bumi hingga mengembunlah uap air dan jatuh ke bumi sebagai hujan lebat. Hujan ini yang diduga membentuk lautan dan danau di berbagai bagian yang rendah dipermukaan bumi. Bersamaan dengan itu, pembentukan udara yang meliputi bumipun makin sempurna, sehingga terlindung dari benturan berbagai benda ruang angkasa yang di sebut meteorit.
b. Masa Paleozoikum
Diperkirakan masa berlangsung di mulai sejak 570 juta tahun yang lalu.Pada masa ini sudah ditemukan adanya tanda-tanda kehidupan , berupa kerangka atau cangkang binatang purba yang telah membatu. Masa Paleozoikum terbagi atas 6 zaman, yaiti :
1. Kambrium, zaman ini berlangsung sejak 570 hingga 500 juta tahun yang lalu dan dicirikan oleh adanya fosil binatang laut yang primitif yang disebut trilobit.Kambrium berasal dari nama suatu daerah di Inggris bernama Cambria. Di daerah ini ditemukan singkapan batuan yang di pakai sebagai perconto yang bagus untuk umur Kambrium.
2. Ordovisium, nama zaman yang berasal dari nama suku bangsa Celtic yang disebut Ordovices. Zaman ini berlangsung sejak 500 hingga 440 juta tahun yang lalu dan dicirikan dengan meningkatnya jumlah binatang laut invertebrata.
3. Silur, namanya berasal dari suku bangsa primitif SILURES yang tinggal di suatu daerah di Inggris dan berlangsung sejak 440 hingga 395 juta tahun yang lalu. Fosil yang mencirikan zaman Silur yaiutu fosil binatang laut yang disebut eurypterids, yaitu semacam kalajengking.
4. Devon, berasal dari nama daerah di Inggris Barat Daya dan zaman ini berlangsung sejak 395 hingga 345 juta tahun lalu. Batuan yang mengandung fosil ikan bintang merupakan salahsatu contoh batuan yang mencirikan zaman Devon.
5. Karbon, berlangsung sejak 345 hingga 280 juta tahun lalu.Nama zaman ini mulai digunakan sejak 1822 pada saat ditemukan lapisan batuan yang mengandung batubara. Hal ini juga diyakinkan dengan banyaknya endapan batubara yang terbentuk dari tumbuhan yang berasal dari zaman tersebut.
6. Perem, zaman terakhir dari masa Paleozoikum, namanya berasal dari daerah di Rusia bagian timur laut yaitu Perem. Di daerah ini ditemukan endapan laut penuh fosil yang dapat dibakukan untuk mencirikan zamannya, yaitu fosil bersel satu yang disebut Fusulina.Zaman ini berlangsung sejak 280 sampai 225 juta tahun lalu.
c. Masa Mesozoikum
Dalam sejarah, masa ini disebut juga masa pertengahan, berlangsung selama 160 juta tahun sejak 225 sampai 65 juta tahun lalu. Pada masa ini ditandai oleh hadirnya binatang reptil baik di darat, laut atau yang dapat melayang di udara.
Masa Mesozoikum di bagi menjadi tiga zaman, yaitu :
1. Trias, nama zaman ini berasal dari Jerman yang berarti tiga, berdasar suatu lapisan batuan yang terdiri dari endapan batuan yang berwarna merah (bagian bawah), serpih laut dan batugamping (bagian tengah) dan endapan berwarna merah (bagian atas). Zaman ini berlangsung sejak 225 sampai 190 juta tahun lalu.
2. Jura, zaman ini berlangsung selama 55 juta tahun sejak 190 sampai 136 juta tahun yang lalu. Namanya berasal dari nama pegunungan yang terletak di batas Swiss dan Perancis, dimana endapan batuannya banyak mengandung fosil yang beraneka ragan dan dalam keadaan baik. Salahsatu Fosil yang ditemukan berupa fosil binatang purba yang popular di sebut Dinosaurus.
3. Kapur, namanya berasal dari kata Latin “Creta” yang berarti kapur dan diberikan pada suatu singkapanberupa tebing putih yang ditemukan di Dover (Inggris Tenggara), di mana pada batuan banyak mengandung fosil binatang laut. Zaman ini berlangsung sejak 136 hingga 65 juta tahun lalu.
d. Masa Kenozoikum
Masa ini disebut juga sebagai masa Neozoikum, yang dapat berarti masa baru.Masa ini dibagi atas dua zaman, yaitu zaman Tersier dan Kuarter.
1. Tersier, berlangsung 65 hingga 1,8 juta tahun lalu.Zaman ini terbagi menjadi 5 kala, yaitu :
- Pleosen
- Eosen
- Oligosen
- Miosen
- Pliosen
2. Kuarter, merupakan zaman terakhir dalam sejarah geologi bumi yang di mulai sejak 1,8 juta tahun lalu hingga sekarang. Zaman ini terbagi menjadi dua kala, yaitu kala Plistosen dan Holosen.
B. Teori Pembentukan Bumi
1) Dalam Buku Geologi Dan Perubahan (Hamparan Dunia Ilmu Time Life), sekitar 4,6 miliar tahun yang lampau, awan debu dan gas yang mengapung diruang angkasa mulai mengecil. Materi pada pusat awan itu mengumpul menjadi matahari. Sisa gas dan debunya memipih menjadi awan berbentuk cakram disekitar matahari itu. Selama kira-kira 100 juta tahun, butir-butir debu dalam awan itu saling melekat membentukplenetesimal sangat kecil dengan diameter beberapa kilometer. Benda-benda ini bertabrakan dan bergabung membentuk planet. Diantaranya, bumi ialah planet ketiga matahari, yang terbentuk melalui tahapan-tahapan berikut :
- Bumi mulai terbentuk ketika butir-butir debu dalam cakram awan disekitar matahari mulai saling melekat. Partikel-partikel ini menggumpal menjadi badan yang lebih besar, badan-badan ini kemudian bertabrakan dan membentuk benda-benda berukuran planet.
- Sisa-sisa dari awan asli berjatuhan ke dunia yang masih muda itu. Energi dari bahan yang jatuh ini, bersama dengan pemanasan yang terjadi akibat pelapukan radioaktif, menyebabkan melelehnya bumi.
- Sebagai akibat pelelehan ini , bahan-bahan yang mamapat- terutama besi- tenggelam ke pusat planet itu dan menjadi intinya. Seluruh permukaan bumi tertutup oleh lautan batuan yang meleleh. Bahan-bahan yang lebih ringan seperti misalnya uap air dan karbon dioksida beralih ke luar dan membentuk suatu atmosfer purba.
- Angin surya-aliran cepat partikel-partikel bermuatan dari matahari_menyapu bersih sisa-sisa awan asli dari Tata Surya sehingga benturannya ke bumi berkurang. Planet itu mendingin, dan uap air membentuk awan tebal di atmosfer.
- Awan pun mendingan, uap airnya mengembun, dan hujan deras membanjiri bumi. Lama kelamaan hujan deras itu mendinginkan batuan di permukaan bumi.
- Limpahan air dari badai-badai itu mengumpul ditenpat yang rendah sehingga terjadilah awal samudera di dunia, Karbon dioksida dari udara mulai larut dalam genanganluas ini sehingga planet ini makin dingin lagi.
- Kira-kira 2,5 miliar tahun yang lampau, sebuah bumi yang biru telah muncul dari kekacaubalauan penciptaannya itu. Awan menghilang, dan matahari bersinar atas suatu dunia yang amat mirip dunia kita sekarang.
2) Teori Kabut Immanuel Kant - Pierre de Laplace, inti teorinya:
- Di jagat raya terdapat gas yang berkumpul menjadi kabut (nebula)
- Gaya tarik menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat (berpilin).
- Dalam proses tersebut terdapat sebagian yang terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan), menjadi planet-planet dalam tata surya ( termasuk bumi).
3) Teori Planetisimal (Chamberlain – Moulton), inti teorinya:
- Pada mulanya sudah terdapat matahari asal.
- Suatu ketika, matahari asal tersebut di dekati sebuah bintang besar yang menyebabkan terjadinya penarikan pada bagian matahari.
- Akibatnya, terjadi ledakan-ledakan gas keluar dari atmosfer matahari, mengembun dan membeku sebagai benda padat yang disebut Planetisimal.
- Planetisimal berkembang menjadi planet-planet, termasuk bumi.
4) Teori Pasang Surut (Jeans – Jeffreys), inti teorinya:
- Terdapat bintang besar yang melintas dekat matahari.
- Gaya gravitasi bintang tersebut menarik sebagian materi matahari sehingga terpisah (terpilin).
- Materi yang terpisah tersebut membentuk planet-planet.
5) Teori Bintang Kembar (Lyttleton), inti teorinya:
- Dalam galaksi terdapat bintang kembar.
- Salah satu bintang meledak, sehingga banyak material yang terlempar.
- Bintang yang tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang kuat (yaitu matahari), sedangkan pecahan bintang yang meledak adalah planet-planet yang mengelilinginya.
6) Teori Ledakan Besar (Big Bang Theory), inti teorinya:
- Terdapat massa yang sangat besar dan mempunyai massa jenis yang sangat besar.
- Adanya reaksi inti yang menyebabkan massa tersebut meledak hebat.
- Massa tersebut mengembang dengan sangat cepat, menjauhi pusat ledakan.
- Bintang yang paling kuat menjadi pusatnya.
- Ledakan besar tersebut, merupakan awal terbentuknya alam semesta.
- Sisa-sisa ledakan tersebut membentuk galaksi, cluster, bintang-bintang, tata surya, dan nebula.
C. Teori Perkembangan Bumi
1. Teori Catastrophism
Lahir pada akhir abad ke 17, dengan penamaan lain sebagai teori malapetaka atau Bencana. Teori ini dicetuskan oleh Baron Georges Cuvier, ahli geologi dari Perancis. Inti teorinya adalah :
menerangkan gejala-gejala geologi itu dengan perubahan-perubahan secara revolusioner.
Perubahan-perubahan yang sudah dan sedang terjadi tidak pernah dihubungkan dengan proses-proses alam yang sudah berlaku.
- Bentuk muka bumi tidak mengalami perubahan dalam jangka waktu yang lama.
2. Teori Uniformitarianisme
Teori ini lahir pada abad ke 18, di kenal pula sebagai teori evolusi bumi. Teori ini dicetuskan olehJames Hutton, seorang ahli geologi berkebangsaan Skotlandia.
Inti teorinya adalah :
- Sejarah bumi itu berlaku tidak dengan kekerasan, tetapi apa yang terjadi pada.
jaman dahulu dapat diterangkan dengan kejadian-kejadian jaman sekarang
- “ The Present is the key to the past “, yang artinya bahwa proses yang berlangsung pada masa kini merupakan kunci untuk menafsirkan proses yang berlaku pada masa yang lampau.
- bahwa rangkaian penomena alam tidak terjadi oleh suatu malapetaka yang tiba-tiba, akan tetapi oleh proses yang bersambungan dan berjalan dengan lambat.

Tidak ada komentar: