Senin, 22 Februari 2010

Pengantar Geologi (materi 4)


GEOLOGI SEJARAH

Geologi sejarah merupakan salah satu cabang geologi yang mempelajari sejarah terjadinya bumi dan peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi. Tidak di ketahui dengan pasti berapa juta tahun yang lalu bumi ini “dilahirkan”, demikian juga kapan kulit bumi ini terbentuk.
Untuk memperkirakan hal tersebut dengan didasarkan pada Ilmu pengetahuan dan bertitiktolak dari gejala-gejala geologi yang terekam pada kulit bumi yang berhasil diamati, maka di coba disusun skala waktu geologi.
Pembagian kurun dipelajari berdasarkan sisa-sisa kehidupan purba yang telah membatu yang di sebut fosil atau didasarkan atas adanya perkembangan kehidupan yang nyata.
A. Skala Waktu Geologi
a. Masa Arkeozoikum
Arkeozoikum dapat diartikan sebagai masa tanpa kehidupan. Bumi digambarkan masih dalam keadaan cair pijar dan membara dengan suhu yang sangat tinggi.
Menurut Soewarno Darsoprajitno (1997 : 3), sekitar satu milyard tahun yang lalu, bumi mulai membentuk kerak, dan beberapa ratus juta tahun kemudian suhu bumi mulai menyusut dan seluruh permukaaan bumi sudah membeku. Keadaan ini disusul pula oleh penyusutan suhu gas yang meliputi bumi hingga mengembunlah uap air dan jatuh ke bumi sebagai hujan lebat. Hujan ini yang diduga membentuk lautan dan danau di berbagai bagian yang rendah dipermukaan bumi. Bersamaan dengan itu, pembentukan udara yang meliputi bumipun makin sempurna, sehingga terlindung dari benturan berbagai benda ruang angkasa yang di sebut meteorit.
b. Masa Paleozoikum
Diperkirakan masa berlangsung di mulai sejak 570 juta tahun yang lalu.Pada masa ini sudah ditemukan adanya tanda-tanda kehidupan , berupa kerangka atau cangkang binatang purba yang telah membatu. Masa Paleozoikum terbagi atas 6 zaman, yaiti :
1. Kambrium, zaman ini berlangsung sejak 570 hingga 500 juta tahun yang lalu dan dicirikan oleh adanya fosil binatang laut yang primitif yang disebut trilobit.Kambrium berasal dari nama suatu daerah di Inggris bernama Cambria. Di daerah ini ditemukan singkapan batuan yang di pakai sebagai perconto yang bagus untuk umur Kambrium.
2. Ordovisium, nama zaman yang berasal dari nama suku bangsa Celtic yang disebut Ordovices. Zaman ini berlangsung sejak 500 hingga 440 juta tahun yang lalu dan dicirikan dengan meningkatnya jumlah binatang laut invertebrata.
3. Silur, namanya berasal dari suku bangsa primitif SILURES yang tinggal di suatu daerah di Inggris dan berlangsung sejak 440 hingga 395 juta tahun yang lalu. Fosil yang mencirikan zaman Silur yaiutu fosil binatang laut yang disebut eurypterids, yaitu semacam kalajengking.
4. Devon, berasal dari nama daerah di Inggris Barat Daya dan zaman ini berlangsung sejak 395 hingga 345 juta tahun lalu. Batuan yang mengandung fosil ikan bintang merupakan salahsatu contoh batuan yang mencirikan zaman Devon.
5. Karbon, berlangsung sejak 345 hingga 280 juta tahun lalu.Nama zaman ini mulai digunakan sejak 1822 pada saat ditemukan lapisan batuan yang mengandung batubara. Hal ini juga diyakinkan dengan banyaknya endapan batubara yang terbentuk dari tumbuhan yang berasal dari zaman tersebut.
6. Perem, zaman terakhir dari masa Paleozoikum, namanya berasal dari daerah di Rusia bagian timur laut yaitu Perem. Di daerah ini ditemukan endapan laut penuh fosil yang dapat dibakukan untuk mencirikan zamannya, yaitu fosil bersel satu yang disebut Fusulina.Zaman ini berlangsung sejak 280 sampai 225 juta tahun lalu.
c. Masa Mesozoikum
Dalam sejarah, masa ini disebut juga masa pertengahan, berlangsung selama 160 juta tahun sejak 225 sampai 65 juta tahun lalu. Pada masa ini ditandai oleh hadirnya binatang reptil baik di darat, laut atau yang dapat melayang di udara.
Masa Mesozoikum di bagi menjadi tiga zaman, yaitu :
1. Trias, nama zaman ini berasal dari Jerman yang berarti tiga, berdasar suatu lapisan batuan yang terdiri dari endapan batuan yang berwarna merah (bagian bawah), serpih laut dan batugamping (bagian tengah) dan endapan berwarna merah (bagian atas). Zaman ini berlangsung sejak 225 sampai 190 juta tahun lalu.
2. Jura, zaman ini berlangsung selama 55 juta tahun sejak 190 sampai 136 juta tahun yang lalu. Namanya berasal dari nama pegunungan yang terletak di batas Swiss dan Perancis, dimana endapan batuannya banyak mengandung fosil yang beraneka ragan dan dalam keadaan baik. Salahsatu Fosil yang ditemukan berupa fosil binatang purba yang popular di sebut Dinosaurus.
3. Kapur, namanya berasal dari kata Latin “Creta” yang berarti kapur dan diberikan pada suatu singkapanberupa tebing putih yang ditemukan di Dover (Inggris Tenggara), di mana pada batuan banyak mengandung fosil binatang laut. Zaman ini berlangsung sejak 136 hingga 65 juta tahun lalu.
d. Masa Kenozoikum
Masa ini disebut juga sebagai masa Neozoikum, yang dapat berarti masa baru.Masa ini dibagi atas dua zaman, yaitu zaman Tersier dan Kuarter.
1. Tersier, berlangsung 65 hingga 1,8 juta tahun lalu.Zaman ini terbagi menjadi 5 kala, yaitu :
- Pleosen
- Eosen
- Oligosen
- Miosen
- Pliosen
2. Kuarter, merupakan zaman terakhir dalam sejarah geologi bumi yang di mulai sejak 1,8 juta tahun lalu hingga sekarang. Zaman ini terbagi menjadi dua kala, yaitu kala Plistosen dan Holosen.
B. Teori Pembentukan Bumi
1) Dalam Buku Geologi Dan Perubahan (Hamparan Dunia Ilmu Time Life), sekitar 4,6 miliar tahun yang lampau, awan debu dan gas yang mengapung diruang angkasa mulai mengecil. Materi pada pusat awan itu mengumpul menjadi matahari. Sisa gas dan debunya memipih menjadi awan berbentuk cakram disekitar matahari itu. Selama kira-kira 100 juta tahun, butir-butir debu dalam awan itu saling melekat membentukplenetesimal sangat kecil dengan diameter beberapa kilometer. Benda-benda ini bertabrakan dan bergabung membentuk planet. Diantaranya, bumi ialah planet ketiga matahari, yang terbentuk melalui tahapan-tahapan berikut :
- Bumi mulai terbentuk ketika butir-butir debu dalam cakram awan disekitar matahari mulai saling melekat. Partikel-partikel ini menggumpal menjadi badan yang lebih besar, badan-badan ini kemudian bertabrakan dan membentuk benda-benda berukuran planet.
- Sisa-sisa dari awan asli berjatuhan ke dunia yang masih muda itu. Energi dari bahan yang jatuh ini, bersama dengan pemanasan yang terjadi akibat pelapukan radioaktif, menyebabkan melelehnya bumi.
- Sebagai akibat pelelehan ini , bahan-bahan yang mamapat- terutama besi- tenggelam ke pusat planet itu dan menjadi intinya. Seluruh permukaan bumi tertutup oleh lautan batuan yang meleleh. Bahan-bahan yang lebih ringan seperti misalnya uap air dan karbon dioksida beralih ke luar dan membentuk suatu atmosfer purba.
- Angin surya-aliran cepat partikel-partikel bermuatan dari matahari_menyapu bersih sisa-sisa awan asli dari Tata Surya sehingga benturannya ke bumi berkurang. Planet itu mendingin, dan uap air membentuk awan tebal di atmosfer.
- Awan pun mendingan, uap airnya mengembun, dan hujan deras membanjiri bumi. Lama kelamaan hujan deras itu mendinginkan batuan di permukaan bumi.
- Limpahan air dari badai-badai itu mengumpul ditenpat yang rendah sehingga terjadilah awal samudera di dunia, Karbon dioksida dari udara mulai larut dalam genanganluas ini sehingga planet ini makin dingin lagi.
- Kira-kira 2,5 miliar tahun yang lampau, sebuah bumi yang biru telah muncul dari kekacaubalauan penciptaannya itu. Awan menghilang, dan matahari bersinar atas suatu dunia yang amat mirip dunia kita sekarang.
2) Teori Kabut Immanuel Kant - Pierre de Laplace, inti teorinya:
- Di jagat raya terdapat gas yang berkumpul menjadi kabut (nebula)
- Gaya tarik menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat (berpilin).
- Dalam proses tersebut terdapat sebagian yang terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan), menjadi planet-planet dalam tata surya ( termasuk bumi).
3) Teori Planetisimal (Chamberlain – Moulton), inti teorinya:
- Pada mulanya sudah terdapat matahari asal.
- Suatu ketika, matahari asal tersebut di dekati sebuah bintang besar yang menyebabkan terjadinya penarikan pada bagian matahari.
- Akibatnya, terjadi ledakan-ledakan gas keluar dari atmosfer matahari, mengembun dan membeku sebagai benda padat yang disebut Planetisimal.
- Planetisimal berkembang menjadi planet-planet, termasuk bumi.
4) Teori Pasang Surut (Jeans – Jeffreys), inti teorinya:
- Terdapat bintang besar yang melintas dekat matahari.
- Gaya gravitasi bintang tersebut menarik sebagian materi matahari sehingga terpisah (terpilin).
- Materi yang terpisah tersebut membentuk planet-planet.
5) Teori Bintang Kembar (Lyttleton), inti teorinya:
- Dalam galaksi terdapat bintang kembar.
- Salah satu bintang meledak, sehingga banyak material yang terlempar.
- Bintang yang tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang kuat (yaitu matahari), sedangkan pecahan bintang yang meledak adalah planet-planet yang mengelilinginya.
6) Teori Ledakan Besar (Big Bang Theory), inti teorinya:
- Terdapat massa yang sangat besar dan mempunyai massa jenis yang sangat besar.
- Adanya reaksi inti yang menyebabkan massa tersebut meledak hebat.
- Massa tersebut mengembang dengan sangat cepat, menjauhi pusat ledakan.
- Bintang yang paling kuat menjadi pusatnya.
- Ledakan besar tersebut, merupakan awal terbentuknya alam semesta.
- Sisa-sisa ledakan tersebut membentuk galaksi, cluster, bintang-bintang, tata surya, dan nebula.
C. Teori Perkembangan Bumi
1. Teori Catastrophism
Lahir pada akhir abad ke 17, dengan penamaan lain sebagai teori malapetaka atau Bencana. Teori ini dicetuskan oleh Baron Georges Cuvier, ahli geologi dari Perancis. Inti teorinya adalah :
menerangkan gejala-gejala geologi itu dengan perubahan-perubahan secara revolusioner.
Perubahan-perubahan yang sudah dan sedang terjadi tidak pernah dihubungkan dengan proses-proses alam yang sudah berlaku.
- Bentuk muka bumi tidak mengalami perubahan dalam jangka waktu yang lama.
2. Teori Uniformitarianisme
Teori ini lahir pada abad ke 18, di kenal pula sebagai teori evolusi bumi. Teori ini dicetuskan olehJames Hutton, seorang ahli geologi berkebangsaan Skotlandia.
Inti teorinya adalah :
- Sejarah bumi itu berlaku tidak dengan kekerasan, tetapi apa yang terjadi pada.
jaman dahulu dapat diterangkan dengan kejadian-kejadian jaman sekarang
- “ The Present is the key to the past “, yang artinya bahwa proses yang berlangsung pada masa kini merupakan kunci untuk menafsirkan proses yang berlaku pada masa yang lampau.
- bahwa rangkaian penomena alam tidak terjadi oleh suatu malapetaka yang tiba-tiba, akan tetapi oleh proses yang bersambungan dan berjalan dengan lambat.

Pengantar Geologi (materi 3)


GAYA GEOLOGI
Tenaga atau gaya geologi adalah kekuatan yang menyebabkan permukaan bumi mengalami perubahan, sedangkan yang di maksud proses geologi adalah kelangsungan perubahan yang disebabkan tenaga tadi. Secara garis besar tenaga dan proses geologi dapat dibagi menjadi 3 golongan, yaitu :
  1. Tenaga dan proses Eksogen / epigen, adalah tenaga yang berasal dari luar bumi. Tenaga ini menyebabkan perubahan pada permukaan bumi. Di suatu tempat dapat terjadi perendahan bagian permukaan bumi yang menonjol ( proses degradasi), sedangkan di tempat lain mengalami peninggian pada bagian-bagian yang rendah oleh penimbunan ( proses agradasi). Kedua proses ini sering pula di sebut proses gradasi atau proses denudasi, yang terdiri dari proses:
    - Pelapukan (weathering), yaitu proses yang berhubungan dengan perubahan sifat fisik dan kimiawi batuan dipermukaan bumi. Proses pelapukan batuan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut, yaitu: struktur batuan, iklim, topografi, vegetasi penutup, dan waktu. Adapun Macam-macam pelapukan :
    a) Pelapukan fisis/mekanis, adalah proses perubahan batuan yang dipengaruhi oleh unsur-unsur cuaca yang menyebabkan bongkah batuan mengalami penghancuran menjadi butiran yang lebih kecil tanpa perubahan sifat kimianya. Misalnya melalui proses: Pemuaian batuan akibat berkurangnya beban, pembentukan kristal-kristal dalam celah-celah atau lapisan batuan, perubahan suhu, penarikan oleh koloid-koloid tanah.
    b) Pelapukan kimia, adalah proses perubahan batuan dimana terjadi perubahan susunan zat yang terdapat pada mineral-mineral pembentuk batuan yang lapuk. Dalam proses pelapukan kimia, air merupakan faktor utama sebagai pelarut. Terdapat lima proses yang terdapat dalam pelapukan kimia, yaitu: Hidrasi, hidrolisa, oksidasi, karbonasi, pelarutan biasa.
    c) Pelapukan biologi, adalah proses perubahan batuan yang diakibatkan aktivitas organisma, contohnya tumbuhan yang akarnya menerobos batuan, serta adanya sejenis enzim dari akar yang dapat merubah susunan kimia/ melarutkan batuan.
    - Erosi, yaitu proses pelepasan dan pemindahan bahan lepas secara alami dari suatu tempat ke tempat lain oleh suatu zat pengangkut yang bergerak di atas permukaan bumi. Tenaga pengangkut tersebut berupa air, angin, gletser , serta gelombang dan arus laut.
    Macam-macam erosi:
    a) Erosi permukaan/erosi lembar/ sheet erosion, yaitu proses pelepasan dan pemindahan bahan lepas secara alami pada lapisan teratas yang tipis.
    b) Erosi percik/ splash erosion, yaitu proses pelepasan dan pemindahan bahan lepas secara alami pada lapisan teratas yang terjadi karena percikan air hujan.
    c) Erosi parit/ gully erosion, yaitu proses pelepasan dan pemindahan bahan lepas secara alami sehingga menyebabkan terbentuknya parit-parit.
    d) Erosi vertikal, yaitu erosi yang berarah ke bawah/tegak, menyebabkan permukaan bumi (khususnya lembah) bertambah dalam
    e) erosi lateral, yaitu erosi yang menyebabkan suatu lembah bertambah lebar.
    f) Erosi mudik, yaitu erosi yang menyebabkan suatu lembah diperpanjang ke arah hulu.
    - Masswasting, yaitu pemindahan massa batuan oleh gaya beratnya sendiri. Pemindahan massa batuan ini bisa berupa pemindahan lambat (rayapan dan solifluksi), pemindahan cepat, tanah longsor dan tanah amblas.
    - Sedimentasi, yaitu proses penyimpanan bahan lepas secara alami , dikarenakan tenaga pengangkutnya berkurang. Contohnya terjadi pengendapan pada muara sungai, di daerah /kawasan yang landai, serta pada meander atau kelokan dalam sungai.
  2. Tenaga dan proses endogen / hipogen, adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi. Proses yang terjadi berupa :
    - Diastrofisma (tektonik), tenaga ini disebabkan oleh penimbunan panas dalam bumi. Tenaga dan proses ini terdiri dari epeirogenesis (tenaganya berarah tegak lurus baik yang arahnya ke atas atau ke bawah searah dengan jari-jari bumi), yang merupakan gaya pembentukan benua dan orogenesis (tenaganya berarah mendatar berupa tekanan dan tarikan), yang merupakan gaya pembentukan pegunungan.
    - Vulkanisma, yaitu proses pembentukan gunung api. Tenaga ini disebabkan oleh proses peresapan magma kedalam kulit bumi.
  3. Tenaga dan proses Extraterrestrial, berhubungan dengan dengan jatuhnya benda-benda langit yang masuk ke dalam daerah gaya tarik bumi. Tenaga ini menyebabkan bentukan permukaan bumi yang khas, yaitu yang disebut kawah meteor sperti yang terdapat di Arizona, Amerika Serikat.

Pengantar Geologi (materi 2)


BAB II
BAGIAN – BAGIAN BUMI
A. Bentuk Bumi
Bumi merupakan salah satu anggota dari tatasurya yang bergerak di dalam pengaruh gaya berat daripada matahari,di mana matahari merupakan pusat dari tatasurya ini (faham heliosentris).
Bumi yang yang terbentuk milyaran tahun lalu bersifat dinamis, yaitu mengalami proses perubahan dan perkembangan sepanjang masa. Perubahan tersebut dapat bersifat lambat maupun cepat. Penyebab perubahannya adalah adanya gaya atau tenaga dari dalam bumi (Tenaga endogen) dan deari luar bumi (tenaga eksogen).
Selain memiliki gaya gravitasi dan sentrifugal, bumi memiliki bentuk yang sebagian orang meyakini bentuknya bulat. Anggapan bahwa bentuk bumi bulat didasarkan pada hal-hal berikut:
  • Bayangan bumi yang bulan saat gerhana bulan
  • Perjalanan kapal laut, kapal terbang dan satelit mengitari bumi yang berangkat menuju ke timur datang dari barat
  • Penggambaran bumi berupa sebuah globe, sepintas akan memberi kesan bahwa bumi berbentuk bola dengan permukaan yang halus ( rata dan licin ),
  • Kapal laut yang kembali ke pantai, yang tampak lebih dulu puncak tiangnya, dan saat menjauh dari pantai lebih dulu hilang bagian bawahnya.
  • Hasil pemotretan dari kapal terbang atau citra satelit memperlihatkan sebagian muka bumi yang melengkung.
  • Hasil pemotretan dari luar angkasa, keseluruhan bentuk bumi bulat.

sebenarnya bentuk bumi tidaklah bulat benar. Bentuk bumi bisa di sebut “oblate spheroid “ atau “Ellipsoid of Rotation“ , yang artinya hasil dari sebuah elips yang di putar pada sumbu pendeknya. Kesan permukaan bumi yang berelief pada globe dilukiskan dengan berbagai tata warna. Misalnya : hijau untuk dataran rendah, kuning untuk daerah perbukitan, coklat untuk daerah pegunungan,dll. Hal ini terjadi akibat :
- Rotasi bumi
- Pengaruh gaya berat
- Sifat materi pembentuk bumi
Bumi mempunyai panjang jari-jari sekitar 6378 km di equator dan 6356 di kutub. Kala revolusi bumi: 365 hari, kala rotasi bumi: 24 jam. Bumi memiliki satelit alam yang disebut bulan.

B. Bagian-Bagian Bumi
1. Atmosfera
Lapisan yang berfungsi sebagai pelindung permukaan bumi terhadap pemancaran sinar ultra-violet dalam jumlah yang berlebihan, dapat di bagi menjadi 4 bagian :
a. Troposfera, 0 - 15 km. Di sebut juga sfera udara, di mana terdapat perubahan – perubahan hawa, angin, hujan dan salju.
b. Stratosfera, 15 - 80 km
c. Ionosfera, 80 - 800 km
d. Dissipatisfera, lebih dari 800 km
Sfera ini terdiri dari bermacam campuran gas yang mengitari dan melekat pada bumi sebagai akibat tarikan gaya berat. Kira – kira sampai dengan 80 km, susunan kimianya dapat dikatakan serba sama ditinjau dari perbandingan masing-masing unsur gas. Lapisan ini diberi istilah “homosphere “, adapun “ heterosphere “ adalah lapisan diatasnya.
Gas yang terdapat pada atmosfera sebagian besar adalah Nitrogen dan Oxigen, Argon, Karbondioksida, dan lainnya. Adapun suhu atmosfer berasal dari : radiasi matahari, pantulan dari permukaan bumi, dan erupsi uap dan gas panas dari dalam bumi.
Pengukuran unsur-unsur cuaca, bisa dilakukan dengan alat sebagai berikut:
- Termometer, yaitu alat pengukur suhu udara.
- Anemometer, yaitu alat pengukur kecepatan angin.
- Barometer, yaitu alat pengukur tekanan udara.
- Fluviometer, yaitu alat pengukur curah hujan.
- Hygrameter, yaitu alat pengukurkelembaban udara.
- Luxmeter, yaitu alat pengukur sinar matahari.

Pada lapisan atmosfer inilah terdapat udara yang bergerak horizontal diatas permukaan bumi, yang disebut angin. Gerakan udara tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan udara dan pemanasan matahari.

2. Hydrosfera
Merupakan selaput air yang meliputi semua air yang ada di atas dan di dekat permukaan bumi., meliputi : samudera, danau – danau, sungai, air tanah dan salju. Adapun hidrosfera berfungsi sebagai: 1) sebagai sumber air bagi kehidupan manusia, 2) sebagai salah satu tenaga utama dalam pembentukan permukaan bumi, baik dalam proses pelapukan maupun proses pengendapan.
Lapisan air lautan dan samudera dipelajari dalam oseanografi, sedangkan air di darat dipelajari sebagai : a) air permukaan (sungai, danau, rawa, air permukaan/ run off) dalam hidrologi, b) air tanah ( sumur ddan artesis).

3. Struktur lapisan bumi
Perlu di ketahui bahwa di beberapa tempat di dalam bumi terdapat bidang-bidang pemisah atau bidang diskontinuity. Bidang-bidang pemisah itu dapat di lihat pada tiga bagian dalam bumi, yaitu :
- Kerak bumi (crust), merupakan lapisan kulit bumi paling atas yang terdiri dari senyawa kimia yang kaya akan SiO2 ( sampai 1.200 km ) atau lapisan yang terdiri dari berbagai macam batuan yang bersifat heterogen. Lapisan ini yang juga biasa di sebut lithosfer. Litosfer terbagi atas dua macam lempeng/kerak, yaitu: 1)Lempeng/kerak samudera, mineral utamanya adalah Silikat Magnesium (SiMa) dan memiliki massa yang lebih berat. 2) lempeng/kerak benua, mineral utamanya adalah Silikat aluminium (SiAl) dan massanya lebih ringan di banding lempeng samudera.

- Selubung Bumi (mantle)
Terletak di bawah bidang pemisah yang pertama, merupakan lapisan yang tebal membentang dari dasar kerak bumi sampai ke bagian yang cair di dalam bumi ( dari 1.200 km sampai 2.900 km ). Bahan penyusunnya bersifat lebih padat dan mengandung lebih banyak mineral magnesium.
- Inti Bumi (Core)
Pada bagian di bawah 2.900 km, terjadi pengurangan kecepatan pada gelombang P, bahkan gelombang S tidak dapat diteruskan sama sekali.Hal ini ditafsirkan bahwa bagian inti bumi tidak bersifat padat. Bahan pembentuk inti bumi terdiri dari : besi ( Fe ), Nikkel dan Kobalt (Co).



Hipotesis lainnya menurut SUESS dan WIECHERT, tubuh bumi terbagi atas beberapa bagian yaitu kerak bumi, selubung bumi atau sisik silikat, lapisan antara atau chalkosfera dan Inti besi-nikel atau barysfera.

Pengantar Geologi (materi 1)


BAB I
PENDAHULUAN


Untuk memberi batasan tentang apa yang disebut Geologi, tentu tidak terlepas dari apa yang menjadi objek kajiannya. Istilah Geologi ( Inggris : Geology ), terdiri dari dua kata, yaitu “ Ge “ yang berarti bumi dan “ Logos “ yang berarti pengetahuan. Atas dasar itu geologi dapat diartikan sebagai studi tentang bumi. Termasuk didalamnya adalah penyelidikan tentang batuan yang membentuk kerak bumi dan bagaimana penyebarannya di atas serta di dalam bumi.
Mempelajari Geologi dalam kaitannya dengan geografi, tidak semata – mata mempelajari geologi sebagai ilmu murni. Geologi merupakan ilmu terpadu, yang tidak terlepas hubungannya dengan ilmu-ilmu lain yang biasanya di sebut sebagai cabang ilmu geologi, diantaranya :
1. Mineralogi, yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari mineral atau bahan utama yang membentuk kerak bumi.
2. Petrologi, Yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari klasifikasi batuan serta berbagai cara terjadinya batuan.
3. Paleontologi, yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari pembatuan dari sisa-sisa binatang purba atau tumbuh-tumbuhan purba.
4. Geologi sejarah, yaitu ilmu pengrtahuan yang mempelajari urutan dari satuan-satuan waktu serta kejadian-kejadian dan perubahan-perubahan selama sejarah bumi.
5. Geologi Ekonomi, yaitu ilmi pengetahuan yang mempelajari endapan-endapan serta mineral-mineral yang memiliki nilai ekonomi penting dalam kehidupan sehari-hari.
6. Geofisika, yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat-sfat fisika bumi. Misalnya : gaya berat, gejala magnetis bumi.
7. Geomorfologi, yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari bentuk-bentuk muka bumi yang terjadi karena kekuatan-kekuatan yang bekerja di atas dan di dalam bumi.
8. Geologi Teknik, yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang penggunaan geologi dalam lapangan pekerjaan teknik.


Diposkan oleh Kumpulan Materi Kuliah Yani SA

Pengantar ilmu sosial (materi ke 5)


PRANATA SOSIAL DAN INSTITUSIONALISASI

A. Pengertian Pranata Sosial / Lembaga Kemasyarakatan (Social Institution)
- adalah Sesuatu yang mengandung pengertian perihal adanya norma-norma dan peraturan-peraturan tertentu.
- adalah unsur-unsur yang mengatur perilaku yang mengatur masyarakat.
- adalah himpunan norma-norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan masyarakat.
- Wujud konkrit dari lembaga kemasyarakatan adalah association, contohnya Universitas.

B. Fungsi Pranata Sosial/lembaga kemasyarakatan , diantaranya adalah :
- Memberi pedoman kepada anggota masyarakat cara bertingkahlaku/bersikap dalam menghadapi masalah di dalam masyarakat.
- Menjaga keutuhan dari masyarakat yang bersangkutan.
- memberi pegangan dalam mengadakan pengendalian sosial (social control).

C. Tipe-tipe lembaga Kemasyarakatan
a. dari sudut perkembangannya : 1) Crescive intitutions
2) enacted institutions
b. dari sudut nilai-nilai yang diterima masyarakat 1) basic institutions
2) subsidiary institutions
c. dari sudut penerimaan masyarakat : approved-socially sanctioned institutions
d. dari sudut penyebarannya : 1) general institutions
2) regulative institutions
e. dari sudut fungsinya : 1) operative institutions
2) restricted institutions

D. Ciri umum Lembaga Kemasyarakatan :
- merupakan suatu organisasi dari pola-pola pemikiran dan pola-pola perikelakuanyang terwujud melalui aktivitas-aktivitas kemasyarakatan dan hasilnya.
- suatu tingkat kekekalan tertentu.
- mempunyai alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan dari lembaga kemasyarakatan.
- mempunyai lambing-lambang yang khas.
- mempunyai suatu tradisi atau aturan baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis

E. Norma-norma
- adalah pedoman/petunjuk/ aturan-aturan bagi tingkah laku seseorang yang berlaku di dalam suatu masyarakat.
- Macam-macam norma dalam masyarakat adalah :
1) Norma Agama
2) Norma kelaziman/kebiasaan (folkways)
3) Norma kesusilaan/tata kelakuan (mores), dan
4) Norma Hukum (Rule)




- Dalam rangka pembentukannya sebagai lembaga kemasyarakatan, norma-norma tersebut mengalami proses, yaitu :
1) Proses Institutionalisasi, adalah proses yang dilewati suatu norma masyarakat yang baru untuk menjadi bagian dari suatu lembaga kemasyarakatan sehingga di kenal, diakui, dihargai, dan ditaati dalam kehidupan sehari-hari.
2) Proses internalisasi, yaitu proses di mana norma masyarakat tersebut sampai mendarahdaging dalam jiwa anggota masyarakat.

F. Pengendalian sosial (Social control)
- adalah segala sistem atau proses yang dijalankan oleh masyarakat selau disesuaikan dengan nilai-nilai dan kaidah-kaidah yang berlaku dalam masyarakat.
- diciptakan agar masyarakat mentaati norma yang berlaku.
- Social control dapat bersifat :
1) Preventif/positif, yaitu proses dilakukan sebelum terjadi pelanggaran norma sebagai cara pencegahan.
2) Represif/degatif, yaitu proses yang dilakukan sebagai pemulihan setelah terjadinya pelanggaran norma.
- Cara-cara pengendalian sosial :
1) Persuasif, dilakukan tanpa kekerasan, melalui bimbingan/ajaran/ajakan.
2) Koersif, dilakukan dengan kekuatan fisik, ditekankan pada kekerasan dan ancaman.
- Wujud pengendalian sosial, berupa :
1) Keyakinan masyarakat akan kebaikan norma-norma kemasyarakatan.
2) Penghargaan kepada anggota masyarakat yang taat pada norma-norma.
3) Rasa malu dan takut bila menyimpang atau melanggar norma dan nilai-nilai yang berlaku.
4) Terciptanya sistem hukum, yaitu sistem tata tertib dengan sanksi tegas bagi pelanggar.
- Masalah yang berkaitan dengan social control berupa :
1) Conformity, yaitu penyesuaian diri pada norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat, dan
2) Deviation, yaitu penyimpangan terhadap nilai-nilai dan norma-norma tersebut.


Diposkan oleh Kumpulan Materi Kuliah Yani SA

Pengantar ilmu sosial (materi ke 4)


KELOMPOK SOSIAL
Naluri yang dimiliki manusia untuk selalu hidup bersama dengan sesamanya, mendorong terbentuknya kelompok-kelompok sosial. Kelompok sosial merupakan suatu sistem, mempunyai nana dan identitas tertentu yang dimiliki bersama dan semua orang yang ada didalamnya merasakan adanya hubungan yang mengikat mereka menjadi satu dan melakukan interaksi satu dengan lainnya. Contoh kelompok sosial adalah yang disebut masyarakat.
Menurut Koentjaraningrat, terdapat ciri masyarakat sebagai berikut: (a) merupakan sekumpulan manusia yang saling bergaul/berinteraksi, (b) mempunuai pola tingkah laku yang di ikat oleh adat istiadat yang khas, (c) mempunyai rasa kebersamaan.
D ibawah ini merupakan kelompok sosial yang disebut masyarakat pedesaan/ Paguyuban (gmeinschaft) dan masyarakat perkotaan/Patembayan (gesselschaft).

A. Masyarakat Pedesaan

- adalah sekelompok orang yang hidup bersama dan bekerja sama yang berhubungan secara erat tahan lama dengan sifat-sifat yang hampir sama (homogen) di suatu daerah tertentu dengan matapencaharian mayoritas dari sektor agraris.
- Memiliki ciri-ciri sbb :
1`Hubungan antar warga terjalin lebih erat dan mendalam dengan dasar kekeluargaan
2. Sebagian besar warganya bermatapencaharian di bidang agraris.
3. Relatif bersifat homogen baik dalam agama, matapencaharian, adat istiadat, bahasa, dan sebagainya.
1. Cara hidup yang bersifat gotongroyong dan saling menolong.
2. Sikap mental yang religius-magis.
3. Jumlah penduduk relatif sedikit.
- Ketegangan-ketegangan atau masalah-masalah sosial yang terjadi pada masyarakat pedesaan biasanya terjadi disebabkan antara lain oleh :
1. Konflik atau pertengkaran antara anggota masyarakat desa.
2. Kontraversi atau pertentangan sikap atau pendapat antara warga masyarakat.
3. Kompetisi yang pada kakikatnya merupakan sifat manusia.

B. Masyarakat Perkotaan

- adalah himpunan penduduk yang bermatapencaharian non agraris, bertempat tinggal di dalam dan di sekitar tempat kegiatan ekonomi, pemerintah, pusat kebudayaan, pendidikan dan sebagainya.
- Memiliki cirri-ciri, sbb:
1. Jumlah penduduk banyak.
2. Penduduk terbanyak dan padat pada pusat kota.
3. pertambahan penduduk cepat karena banyaknya pendatang.
4. Latarbelakang penduduk heterogen, baik agama, suku bangsa, bahasa, pendidikan, matapencaharian , dan sebagainya.
5. Sifat penduduk yang materialistis dan individualis.
C. Faktor-faktor yang dapat membedakan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, antara lain sebagai berikut :
1. Jumlah dan kepadatan penduduk
2. Lingkungan hidup.
3. Mata pencaharian.
4. Corak kehidupan sosial.
5. Mobilitas sosial.
6. Pola interaksi.
7. Solidaritas sosial.
8. Kedudukan dalam hierarki system administrasi nasional.

D. Hubungan antara Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan

1. Bersifat saling membutuhkan dalam memenuhi berbagai kebutuhan.
2. Masyarakat desa memenuhi kebutukan masyarakat kota akan bahan-bahan pangan dan tenaga kerja kasar.
3. Masyarakat kota menghasilkan barang-barang dan pelayanan jasa yang dibutuhkan masyarakat desa.

E. Urbanisasi

- Adalah proses perpindahan penduduk dari desa ke kota.
- Adalah proses terjadinya masyarakat perkotaan.
- Adanya sifat atau cara hidup yang menarik dan ditunjukan dengan tersedianya berbagai fasilitas hidup, merupakan masyarakat pedesaan tertarik pindah ke kota.
- Proses tersebut ditandai dengan ciri-ciri sbb:
1. Terjadinya arus perpindahan penduduk dari desa ke kota.
2. Bertambah besarnya jumlah tenaga kerja non agrarisdi sektor sekunder (industri) dan sektor tersier (jasa).
3. Tumbuhnya pemukiman menjadi kota.
4. Meluasnya pengaruh kota di daerah pedesaan pada bidang ekonomi, sosial kebudayaan, dan psikologis.

F. Faktor-faktor penyebab terjadinya urbanisasi

1. Faktor Pendorong (push factors), diantaranya :
- Timbulnya kemiskinan di daerah pedesaan.
- Ingin membebaskan diri dari kungkungan adat istiadat yang ketat.
- Keinginan untuk menambah ilmu.
- Keinginan mengembangkan kemampuan selain di bidang agraris.
- Kegagalan panen.
- Kurangnya berbagai sarana di desa.
2. Faktor Penarik (pull factors), diantaranya :
- Anggapan di kota mudah mencari kerja.
- Keinginan untuk mengangkat posisi sosial.
- Di kota ada kesempatan dan prasarana untuk mengembangkan usaha di sektor non agraris.
- Kota di anggap sebagai tempat untuk menghindarkan diri dari kontrol sosial yang ketat.
- Kota memberikan kemungkinan yang lebih memadai untuk mengembangkan jiwa.
G. Dampak urbanisasi bagi daerah pedesaan dan daerah perkotaan
- Dampak positif >
bagi daerah pedesaan dan perkotaan 
- Dampak negatif>

H. Usaha-usaha pencegahan urbanisasi

Dilakukan baik di daerah pedesaan maupun di daerah perkotaan:
1). Perbaikan ekonomi pedesaan
2). Perbaikan dan pembangunan berbagai sarana kebutuhan masyarakat pedesaan.
3). Pendidikan yang mengutamakan budi pekerti dan pribadi yang berakhlak tinggi dan bertanggungjawab.
4). Pembatasan jumlah pendatang pada kota-kota terutama kota yang padat penduduk.

Diposkan oleh Kumpulan Materi Kuliah Yani SA

Pengantar ilmu sosial (materi ke 3)


MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL

A. Keharusan Manusia hidup BerkelompokCara yang sangat mudah untuk memahami mengapa manusia harus hidup berkelompok adalah membandingkan antara anak manusia dengan anak hewan pada waktu lahir dan beberapa waktu sesudahnya.
Hewan yang terlahir, kemudian hidup tanpa bantuan dan perlindungan induknya tetap dapat hidup dan setelah dewasa mereka akan hidup dengan cara yang sama dengan jenisnya masing-masing. Misal: anak ayam yang baru menetas ditinggal induknya, sampai besar ia akan tetap hidup sebagaimana seekor ayam.
Berbeda dengan manusia, ia tak akan dapat hidup terus tanpa ada manusia lainnya. Ia tak akan hidup sebagai manusia, jika tidak dirawat oleh manusia. Misal: Manusia yang dirawat Kera, maka ia akan hidup seperti kera, bukan seperti manusia.
Pembeda lainnya antara manusia dengan hewan adalah kemampuan biologis manusia yang dianggap “kurang” dibanding hewan. Manusia tidak dapat berenang selincah ikan, berlari secepat ceetah atau kuda, memburu mangsa secepat harimau, dan berayun melompat sepandai kera.
Di balik kekurangan tersebut, manusia dianugerahi kelebihan berupa kemampuan mental dan fisik yang lebih fleksibel. Kemampuan mental yang bersumber dari akal dan nurani, merupakan modal berharga yang digunakan untuk mengendalikan gerakan-gerakan anggota badan, sehingga kemampuan fisiknya menjadi beragam dan fleksibel.

B. Manusia Berbudaya
Kemampuan fisik dan kemampuan mental manusia membentuk apa yang disebut Kebudayaan. Manusia hidup berbudaya. Manusia hidup dengan cara yang ditempuh oleh sesamanya sesuai dengan kebudayaan yang telah mereka kembangkan. Manusia tidak selalu harus menemukan/menciptakan sendiri satu persatu dalam hidupnya, tetapi cukup mempelajarinya dari manusia lainnya.
Kemampuan manusia untuk mengakumulasikan pengetahuan hasil belajar dari sesamanya, dapat mendorong terciptanya temuan unsur-unsur budaya yang baru yang dapat memperbaiki dan melengkapi unsur kebudayaan yang telah ada.
Menurut Selo Soemarjan, Kebudayaan Adalah keseluruhan hasil cipta, rasa, karya dan karsa manusia. Adapun hal tersebut mengandung pengertian:
- Cipta adalah proses yang menggunakan daya fikir dan nalar.
- Rasa adalah kemampuan panca indera dan hati.
- Karya adalah hasil keterampilan seluruh tubuh.
- Karsa adalah kehendak atau kemauan.
Terdapat unsur-unsur yang bersifat universal di dalam setiap kebudayaan, seperti yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat, yaitu:
1. Sistem religi dan upacara keagamaan.
2. Sistem dan organisasi kemasyarakatan.
3. Sistem pengetahuan
4. Bahasa
5. Kesenian
6. Sistem matapencaharian
7. Sistem teknologi dan peralatan


C. Manusia Gregarius
Selain sebagai makhluk budaya, manusia mempunyai “gregariousness” yaitu naluri untuk selalu hidup bersama dengan orang lain. Jadi, manusia dalam hidupnya selalu berhubungan dengan manusia lainnya. Hal ini dapat menimbulkan reaksi yang menyebabkan tindakan seseorang makin bertambah. Manusia bereaksi cenderung sesuai dengan apa yang dilakukan/tindakan orang lain. Misal reaksi berupa pujian terhadap peserta didik yang pintar. Pujian ini akan membuat peserta didik ini semakin termotivasi untuk lebih maju lagi.
Sejak lahir, manusia mempunyai dua hasrat atau keinginan pokok dalam hidupnya, yaitu: (1) keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain disekelilingnya (masyarakat), dan (2) keinginan menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya. Kedua hal tersebut menuntut manusia dapat beradaptasi dengan menggunakan pikiran, perasaan dan kehendaknya.

D. Kelompok SosialManusia sebagai individu hidup dalam kelompoknya, yang disebut masyarakat. Masyarakat merupakan kelompok sosial yang didalamnya terdapat sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang satu sama lain memiliki fungsi dan saling melengkapi.
Masyarakat sebagai kelompok sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Ada sekelompok manusia yang hidup bersama
- Terjadi interaksi antar anggota kelompok tersebut dalam jangka waktu relatif lama.
- Setiap anggotanya menyadari sebagai satu kesatuan.
- Bersama membangun suatu kebudayaan yang membuat keteraturan dalam kehidupan bersama.

E. Interaksi Sosial
Seseorang yang hidup ditengah masyarakat, haruslah berhubungan dengan sesamanya. Proses terjadinya hubungan yang bersifat dinamis (timbal balik) antara manusia baik individu dengan individu, individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok, di sebut Interaksi sosial. Adapun faktor dasar yang mendorong terjadinya interaksi sosial adalah : imitasi, sugesti, identifikasi, simpati, dan empati.
Interaksi sosial dapat terjadi dengan syarat adanya : (1) kontak sosial/ social contact, (2) komunikasi sosial/social comunication.
Dalam kehidupan bermasyarakat , interaksi sosial dapat dijumpai dalam bentuk-bentuk:
1. Kerjasama ( coorporation).
2. Kompetisi (competition).
3. Konflik/pertentangan (conflict).
4. Akomodasi (accomodation).
Interaksi sosial penting untuk mewujudkan integrasi atau satu kesatuan dalam suatu masyarakat. Intergrasi suatu masyarakat terwujud berdasarkan pada general agreements, yaitu kesepakatan atau kesepahaman bersama terhadap keberadaan nilai-nilai sosial tertentu. General agreement memiliki kekuatan untuk mengatasi perbedaan-perbedaan pendapat dan kepentingan diantara para anggota masyarakat yang bersangkutan.
Perbedaan pendapat dan kepentingan antar anggota masyarakat, dapat menyebabkan konflik sosial. Adapun cara penyelesaian konflik dalam masyarakat dapat dilakukan dengan cara:
1. Konsiliasi, yaitu penanganan konflik melalui lembaga-lembaga sebagai wadah untuk melakukan diskusi dan mengambil keputusan diantara pihak-pihak yang bertentangan.
2. Mediasi, yaitu penanganan konflik, dimana kedua belah pihakyang bersangkutan bersepakat menunjuk pihak ketiga untuk memberikan pandangan dan nasehat mengenai penyelesaian konflik secara baik.
3. Perwasitan/arbitrasi, yaitu penyelesaian konflik, dimana kedua belah pihak terpaksa menerima keputusan-keputusan dari pihak ketiga.

Adapun pengendalian atau kontrol atau pengawasan sosial terhadap konflik dalam masyarakat, dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini:
1. Persuasif, adalah pengendalian sosial yang dilakukan tanpa kekerasan. Bisa dilakukan dengan cara pengarahan, bimbingan, nasehat, serta ajakan. Hal ini bersifat Preventif, artinya usaha yang dilakukan untuk mencegah konflik.
2. Coersif, adalah pengendalian sosial yang menggunakan tekanan , kekuatan fisik, bahkan dilakukan secara paksa. Hal ini bersifat Represif , artinya usaha yang dilakukan merupakan pemulihan kondisi setelah terjadinya konflik.


Diposkan oleh Kumpulan Materi Kuliah Yani SA

Pengantar ilmu sosial (materi ke 2)


Karakteristik Disiplin Ilmu Sosial

Menurut Craib (Zaini Hasan, 1996) IS adalah pengetahuan yang terorganasasi mengenai manusia dengan lingkungan / masyarakat sekelilingnya.
Adapun ciri-ciri ilmu sosial (IS) diantaranya :
  1. Merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji hubungan-hubungan antara manusia.
  2. Bersipat valid dan dapat diteliti.
  3. Teori serta konsepnya diperoleh dari kajian ilmiah dengan tahapan : menemukan masalah/peranyaan, hipotesis, pengumpulan data, analisis data.
  4. Kesimpulan dapat digunakan segeneralisasi untuk mendapat teori, konsep, hukum maupun dalil dalam pengetahuan sosial.
A. Geografi, karakteristiknya :
  1. Mengklasifikasi karakteristik-karakteristik wilayah yang di kaji dan interahsi manusia kebudayaan dan lingkungan alamnya.
  2. Terdapat 5 pendekatan dalam study geografi:
  • Physical geografi ( geografi fisik)
  • Kewilayahan (regional) study geografi yangyang memadukan gejala-gejala fisikal dan kultural sehingga menampilkan tempat-tempat yang bervariasi dengan karakteristik yang berbeda-beda
  • Spasial / keruangan adalah fokos pada lokasi tempat-tempat hubungan antar tempat, distribusi, dan penataan desa / kota, penyebaran penduduk dll.
  • Cultural geography (geografi budaya) fokus studynya terhadap cara-cara manusia mengelola sumber daya alam dan lingkungan.
  • Historical geography, fokus studynya pada perubahan-perubahan dalam ruang dan waktu yang melibatkan aspek fisik regional, kultural dll.
B. Sejarah, karakteristiknya:
  1. Memadukan IIS dan humaniora yang memberikan wawasan yang integratif dan berkenaan dengan peristiwa-peristiwa dari berbagai periode waktu
  2. Kajian yang mengandung dan sering terdapat waktu yang menunjukan adanya garis kronologis yang hilang / terputus adalah adanya peristiwa lampau yang teramati dan harus di kaji se-non empirik dengan cara menggunakan petunjuk-petunjuk non catatan berupa benda-benda yang dapat di manfaatkan para ahli sejarah
C. Antropologi, karakteristiknya
  1. Berkenaan dengan nilai-nilai sruktural sosial, teknol
  2. Kepercayaan-kepercayaan ekspresi-ekspresi estika, spiritual dan benda-benda budaya dari budaya-budaya terpilih
  3. Objek kajian formalnya adalah kebudayaan.
    Kebudayaan adalah keseluruhan hasil karya, cipta, karsa dan rasa manusia
    - Karya adalah keterampilan seluruh organ tersebut
    - Cipta adalah proses yang menggunakan daya berfikir dan nalar
    - Karsa adalah kehendak / keinginan
    - Rasa adalah kemampuan panca indra dan hati
D. Sosiologi dan psikologi sosial, karakteristiknya merupakan Ilmu tentang prilaku manusia dalam kelompok masyarakat berkenaan dengan peran institusi / lembaga proses interaksi dan kontrol sosial.
E. Ilmu politik dan ilmu ekonomi
  1. Tantang kebijakan yang dikhususkan dan di fokuskan pada aktivitas-aktivas yang berkenaan dengan pembuatan keputusan,
  2. Materi ke-2 disiplin Ilmu tersebut merekrut berbagai aspek berdasar referensi sejarah geografi, sosiologi, psikologi dan antropologi.
Diposkan oleh Kumpulan Materi Kuliah Yani SA